Mohon tunggu...
Nuril Nuzulia
Nuril Nuzulia Mohon Tunggu... Dosen

Traveler

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merasa Kehilangan Rekan Kerja yang Sudah Solid: Sebuah Refleksi Setelah Hampir 5 Tahun Bersama

22 September 2025   11:35 Diperbarui: 22 September 2025   10:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama rekan kerja terbaik, menaklukkan puncak semangat di Gunung Bromo  (Sumber: Dok pribadi)

Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa, hampir lima tahun saya ditempatkan di ruangan kerja yang sama bersama rekan-rekan yang sejak awal sudah menunjukkan sikap profesional dan penuh kebersamaan. Lebih dari sekadar kolega, mereka sudah menjadi seperti saudara sendiri. Ikatan yang terjalin selama ini bukan sekadar kerja sama, tapi sudah seperti keluarga kecil yang saling menguatkan.

Setiap pagi kami menyambut hari dengan semangat yang sama. Dalam suka dan duka pekerjaan, kami selalu berdiri bersama. Ada tawa yang membahana saat santai di sela jam kerja, ada juga rasa prihatin saat menghadapi deadline yang menekan. Saya merasa sangat beruntung bisa bekerja di lingkungan yang tidak hanya produktif, tapi juga nyaman secara emosional.

Lebih dari itu, keprofesionalan teman-teman membuat pekerjaan terasa ringan. Kami saling melengkapi, berbagi ide, dan tidak ragu membantu ketika ada kesulitan. Tidak jarang kami menjadi tempat curhat, bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga kehidupan pribadi. Hal ini yang membuat saya merasa di ruangan itu bukan hanya bertemu dengan rekan kerja, tapi saudara yang benar-benar peduli.

Namun, hidup selalu dinamis. Perubahan dalam unit kerja adalah hal yang tidak bisa dihindari. Saya harus menerima kenyataan bahwa rekan-rekan yang sudah hampir lima tahun bersama akan pindah tugas, bahkan mungkin tidak lagi satu ruangan dengan saya. Perasaan kehilangan ini tidak mudah diungkapkan. Ada rasa sedih karena harus berpisah dengan partner kerja yang sudah sangat solid dan memahami satu sama lain secara mendalam.

Meski begitu, saya menyadari bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan. Unit kerja, organisasi, bahkan hidup kita selalu berubah. Tidak ada yang permanen. Apa yang saya bisa lakukan adalah terus menjaga semangat, membuka hati untuk kerjasama baru, dan menerima anggota tim baru yang akan datang. Kehilangan partner yang baik bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru yang menantang dan penuh peluang.

Saya percaya bahwa setiap pertemuan dan perpisahan membawa hikmah. Setiap orang yang pernah menjadi bagian dari perjalanan kita akan meninggalkan jejak yang berharga. Saya berharap, semangat kekeluargaan dan profesionalisme yang sudah terbangun akan tetap menjadi modal utama dalam menjalani tugas ke depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun