Mohon tunggu...
Nuriah Muyassaroh
Nuriah Muyassaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Penulis adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang jurusan akuntansi yang menekuni dunia kepenulisan baik fiksi maupun non fiksi. Penulis juga berpengalaman menjadi penulis freelance di salah satu media online.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Esport sebagai Cabang Olahraga Bergengsi yang Akan Masuk Kurikulum Pendidikan, Setujukah?

3 Februari 2019   15:15 Diperbarui: 3 Februari 2019   15:51 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : australiansportscamp.com.au

Sebagaimana yang dipaparkan oleh Raden Isnanta selaku Deputi Pembudayaan Olahraga, yakni dalam permainannya, eSport tak jauh beda seperti bridge dan catur yang mengandalkan kerja otak, pengoptimalan kekuataan otot kecil dan membutuhkan stamina yang lebih besar dari catur. Aspek itulah yang menjadikan eSport termasuk dalam kategori keolahragaan.

Namun, wacana tersebut tentu tidak bisa langsung diterima oleh Kemendikbud. Ada beberapa dampak positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan secara matang. Apalagi aktivitas game online atau eSport ini diminati oleh sebagian besar pelajar terutama laki-laki. Tentu, akan ada efek yang dominan berpihak pada dampak tersebut, baik positif atau negatif.

Adapun untuk dampak positifnya, antara lain :

  •  Adanya kurikulum eSport ini akan semakin melatih skill pemain eSport, sehingga mampu bertanding di beberapa kompetisi.
  • Meningkatkan daya konsentrasi yang bisa jadi juga diterapkan pada bidang pelajaran lainnya
  • Sebagai sarana untuk me-refresh otak dan menghibur diri

Dampak negatifnya, antara lain :

  • Game online akan menimbulkan kecanduan dalam diri siswa hingga menyebabkan mereka sering lupa waktu dan mengabaikan kewajiban lainnya
  • Berpengaruh pada psikis dan karakter siswa, seperti susah mengendalikan emosi, keinginan, munculnya sikap anti sosial, dan lainnya.
  • Berpengaruh pada kesehatan jika bermain secara berlebihan, seperti gangguan pada otak, gangguan tidur, sering merasa lelah dan lainnya.

Itulah beberapa dampak positif dan negatif dari eSport. Ada faktor lain yang menyebabkan timbulnya dampak positif atau negatif tersebut. Salah satunya adalah kadar penggunaannya. Namun, jika lembaga pendidikan mampu mengatur sistem dan teknis penerapannya, eSport bisa jadi meminimalisir dampak negatif tersebut.

***

Daftar Pustaka 

Saleh, Nurdin. 2019. Menpora Dorong Aparatur Sipil Negara Jadi Atlet eSport. Online, (https://sport.tempo.co), diakses pada 2 Februari 2019.
Kautsar, Maulana. 2019. Siapkan Rp. 50M, Menpora Ingin eSport Masuk Kurikulum Sekolah. Online. (https://www.dream.co.id), diakses pada 2 Februari 2019.
Budiman, Aditya. 2019. Alasan eSport Masuk Kategori Olahraga. Online. (https://sport.tempo.co), diakses pada 2 Februari 2019
Rokom. 2019. Inilah Dampak Kecanduan Game Online. Online. (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id), diakses pada 3 Februari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun