Mohon tunggu...
Ade Nurhidayat
Ade Nurhidayat Mohon Tunggu... Wiraswasta

My Best Family

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Transformasi PKB di Usia ke-27: Antara Tantangan Destruktif dan Kepemimpinan Konstruktif

23 Juli 2025   12:41 Diperbarui: 23 Juli 2025   12:41 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. KH. Maman Imanulhaq, MM (Wakil Ketua Fraksi PKB DPR RI/Dewan Syura DPP PKB

Ketiga, yang gencar dilakukan Gus Muhaimin, PKB membangun akar di kalangan milenial dan Gen-Z.
PKB tidak hanya menatap ke masa lalu, tetapi membangun jembatan ke masa depan. Program-program kreatif, edukatif, dan digital-oriented yang digagas oleh Gus Muhaimin berhasil membuka ruang partisipasi yang luas bagi anak muda. Ini penting, karena generasi muda bukan hanya pemilih hari ini, tetapi pemimpin masa depan.

Terakhir dan yang paling dianggap kesuksesan kepemimpinan Gus Muhaimin adalah konsolidasi internal yang solid dan berjenjang. PKB berhasil menciptakan kultur kerja kolektif yang menjangkau seluruh level kepengurusan. Kaderisasi tidak sekadar administratif, tapi juga ideologis dan strategis. Ketum PKB menempatkan struktur partai sebagai rumah besar yang membina, bukan sekadar mengatur.

Narasi Solutif: Menuju PKB yang Visioner dan Inklusif

Meski begitu, di usia ke-27 ini, PKB perlu terus memperkuat transformasi pada tiga level, pertama yakni transformasi struktural. Transformasi struktural dibutuhkan untuk mempercepat profesionalisasi kepengurusan, memperkuat sistem meritokrasi, serta mengembangkan pola rekrutmen dan pelatihan kader berbasis kompetensi dan integritas. Kedua Transformasi Kultural. Menanamkan etos kerja baru yang progresif, adaptif, dan berbasis pada semangat melayani. Kader PKB di semua tingkatan harus mampu menjadi pionir di tengah masyarakat, bukan hanya simbol struktural.

Ketiga adalah transformasi strategis.
PKB menjadi partai yang mampu menavigasi kebijakan publik dan menjadi poros utama dalam membangun koalisi kebangsaan. PKB harus hadir sebagai jembatan antara kekuatan nasionalis dan kekuatan Islam moderat untuk memperkuat fondasi kebangsaan Indonesia.

Penutup: 27 Tahun, Titik Awal Baru

Harlah ke-27 bukan hanya penanda usia, tetapi titik awal dari babak baru. Dengan kepemimpinan yang visioner, struktur yang solid, dan semangat transformasi yang menyala, PKB bukan hanya siap menjadi partai papan atas, tetapi juga rumah besar bagi rakyat yang ingin perubahan nyata.

Gus Muhaimin telah meletakkan pondasi yang kokoh dan arah yang jelas: membangun PKB bukan sebagai kendaraan kekuasaan semata, tetapi sebagai kekuatan perubahan yang berakar kuat pada nilai-nilai, bekerja cerdas dalam strategi, dan terus membuka ruang untuk masa depan yang inklusif dan berkeadaban. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun