Mohon tunggu...
Nurhayati Mochtar
Nurhayati Mochtar Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Nurhayati, lahir di Ciamis tanggal 23 Agustus 1971. Hobby saya adalah membaca dan menulis. Hasil bacaan saya sebagai referensi saya untuk belajar menulis. Karya tulis saya berjudul TMT (Teman Menilai Teman) merupakan buku penunjang pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Merupakan hasil dari praktik baik selama saya menjadi guru. Keinginan saya yang belum tercapai adalah melaksanakan ibadah haji. Semoga dengan menulis di kompasiana ini menjadi salah satu jalan dari Allah SWT bagi saya untuk dapat melaksanakan ibadah haji atau umroh. Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

6 Motivasi Diet, Nomor 5 Sangat Mengerikan

8 November 2022   05:39 Diperbarui: 8 November 2022   05:41 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

6 Motivasi Diet, Nomor 5 Sangat  Mengerikan

Memiliki bentuk tubuh yang ideal merupakan harapan, impian dan keinginan setiap orang, terutama bagi seorang yang namanya perempuan dewasa. Berbagai macam cara dilakukan agar berat badan tetap stabil bahkan cenderung sedikit kurus. Karena, jika kelebihan berat badan sudah menghampiri, agak sulit untuk menurunkan bahkan men-stabilkannya kembali. Jika sudah demikian berbagai masalah pribadi membuat stress.

 Pola hidup yang tidak terkontrol merupakan penyebab seeorang perempuan menjadi  kelebihan berat badan. Pola makan yang tidak teratur, kurang tidur, jarang melakukan olahraga, dan kurang minum. Hal tersebut yang membuat metabolisme dalam tubuh menjadi terganggu. Akibatnya pembakaran kalori tidak akan optimal. Pada awalnya para perempuan ini tidak menyadarinya, hingga timbul permasalahan yang ngeri-ngeri sedap. Ngeri gak  bikin ngiri. 

1. Badan terasa berat. Perasaan ini timbul terutama Ketika kita berjalan yang sifatnya terburu-buru. "Kok badan ini berat ya. Wih  ternyata paha ini beradu, .." lalu timbul lecet.

2. Jarum timbangan nganan terus. Karena badan terasa berat maka penasaran ingin ditimbang. Ternyata eh ternyata jarum timbanganpun meronta. Tanpa basa basi bergeser kearah kanan dengan cepat. "Uh... kamu berat banget, sudah tidak ideal...!!".

3. Ucapan teman yang jarang bertemu "seperti makin Makmur, nih!". Kata-kata ini biasa saja sebenarnya bagi dia. Sapaan spontan Ketika pertama kali bertemu.  Karena melihat pertumbuhan temannya yang dalam jangka waktu lama tidak pernah bertemu. Jadi merasa pangling. Namun, perlu diketahui itu menjadi lain dan terasa menyindir. Perasaan sensi muncul dan dominan. Mentang-mentang langsing, baru bertemu langsung yang dibahas adalah body. Body shaming ujungnya.  Senyum sih, tapi senyum yang mengandung sedih. Dalam hati, males ah ketemu dia, yang bahas pasti maslah body, perut gendut, pipi cabi.

4. Kata-kata suami "Nampak makin gembil tuh pipi...."sambal mengembungkan pipinya dengan nada sinis. Jika hanya satu kali dia mengatakan itu masih dianggap gurauan, pujian. Tapi kemudian dikatakan lagi dan lagi. Apalagi ketika mencoba baju baru, berlenggok di depannya. Komentar yang muncul "bagus sih, cocok... tapi perutnya dikondisikan,...."  demi melihat perut bagian depan ada lebihannya.

6. Bisikan dari baju-baju yang susah di buka "nampaknya aku sudah tidak bisa membuatmu pede, nih". Pengalaman ini makin hari makin sering terjadi. Baju yang baru beberapa kali di pakai, Ketika akan dipakai lagi, ternyata sudah tidak muat. Kancing depan yang tidak mau lagi bertemu dengan lubangnya, kepala resleting sudah tidak lagi maju ketika ditarik, jahitan di ketiak menjadi susah untuk bergerak, tangan baju yang tidak bisa ditarik ke atas ketika akan berwudlu.

Jika kita mengalami ke-6 tanda-tanda diatas, maka baru sadar bahwa body ini sudah tidak lagi ideal. Untuk mengembalikan pada keadaan semula ternyata agak sulit. Pola makan yang sudah terlanjur menjadi kebiasaan, olahraga yang tidak teratur cenderung malas, minum yang kurang, pola tidur pun makin tidak teratur karena berbagai alasan. Tapi kita tidak  boleh menyerah, lawan kelebihan barat badan kita dengan Kembali kepada pola hidup, pola makan, pola tidur yang sesuai. Karena gendut itu tidak enak, gendut itu tidak sehat.Jangan terlena ketika ada yang bilang gapapa gendutpun asal sehat. Gapapa meskipun kamu gendut tetap menarik. Hingga Ketika paksu bilang gapapa kamu gendut, aku tetap sayang dan cinta. Ingat 6 alasan diatas. Jangan terlena gendut. RPP juga langsing.  Yuk hidup sehat... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun