" I'm women and  I'm proud"
(Mrs. H)
Hello readers ? How are you? Â Kali ini penulis akan membahas bagaimana eksistensi perempuan dan kemuliaannya. So happy reading.
Perempuan adalah sosok luar biasa yang diciptakan Allah Swt. Perempuan sangat dijunjung tinggi eksistensinya. Tak heran jika kita lihat banyak sekali nasihat, pelajaran, maupun pengibaratan yang dikhususkan kepada wanita. Seperti halnya pengibaratan yang dipaparkan dalam buku yang berjudul " 99 nasihat dahsyat untuk wanita " Â bahwa perempuan hendaklah mengambil pelajaran dari putri malu mengenai 4 hal :
Pertama, putri malu akan kuncup apabila disentuh. Ini diibaratkan bahwa perempuan harus mempunyai rasa malu ( pada tempatnya). Kedua, putri malu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh karena itu, perempuan perlu tahu bagaimana cara mempertahankan dirinya dan muru'ah (harga diri) sebagai seorang muslimah.Â
Ketiga, putri malu juga mempunyai akar panjang mendalam yang sangat kuag dan mencengkeram bumi. Ini bermakna bahwa perempuan salehah hendaklah mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul alamin.Â
Penjabaran di atas menunjukkan betapa pentingnya seorang perempuan meletakkan sikap malu pada tempatnya. Malu adalah pelindung, artinya perempuan memang seharusnya memiliki  alat pertahanan yang kokoh dan menjamin perlindungan baginya. Perlindungan tersebut bisa dilakukan dengan bersikap tegas dan istiqomah memegang prinsip.Â
Saat Allah dan Rasul-Nya menitahkan seorang perempuan untuk menutup aurat, maka bertahanlah dalam uraian baju tertutup dan jilbab pengaman tanpa tergoyahkan oleh cercaan kaum liberal yang selalu menawarkan kebebasan.Â
Wanita penerus generasinya adalah makhluk yang mulia. Dan kemuliaan iti dijaga oleh risalah demi risalah yang estafetnya diperjuangkan oleh para Nabi. Tidak ada lagi paksaan dan perampasan hak perempuan, karena Nabi Muhammad Saw telah menjamin keadilan   ( 99 Nasihat dahsyat Nabi untuk muslimah, hal : 28).
Selain itu, kita tidak bisa memungkiri bahwa seorang perempuan diberikan kemuliaan dengam menempatkan surga di bawah telapak kakinya. Memang cukup berat makna 'surga di bawah telapak kaki ' ini kita dalami. Sebab didalamnya terkandung tuntutan bahwa seorang perempuan harus benar-benar menjadi seorang ibu yang pantas mendapatkannya.Â