Mohon tunggu...
Nurhariyati
Nurhariyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perbankan Syariah

Manjadda Wajada!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Management Gap pad Asset Liabillity Management

7 Juni 2020   11:48 Diperbarui: 7 Juni 2020   12:01 2309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum wr.wb.

Hallo para penuntut ilmu,,sebelumnya saya perkenalkan diri dulu ya,, Namaku Nurhariyati seorang mahasiswa semester 6 Perbankan Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Kali ini saya ingin menjelaskan sedikit terkait dengan Manajemen Gap. Langsung saja ya, apasih yang dimaksud dengan manajemen gap?

Menurut Adiwarman, bahwa gap adalah selisih antara outstanding asset dengan liabilities. Sehingga dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen Gap adalah upaya-upaya untuk menegelola dan mengendalikan perbedaan (mismatch) atara Rate Sensitve Asset (RSA) terhadap Rate Sensitive Liabillities (RSL). Adapun asset liabilitas dinyatakan sensitive bila aliran kasnya berubah pada arah dan luas yang sama dengan perubahan tingkat bunga jangka pendek.

Selain itu definisi dari manajemen Gap adalah suatu aktivitas mengatur atau menata aset atau liabillitities yang sensitive terhadap gejolak suku bunga sehingga terhindar dari kerugian atau meminimumkan pengaruhnya. Tujuan manajemen Gap adalah mengelola Net Interest Margin (NIM) untuk meningkatkan keuntungan dalam kaitannya dengan perubahan suku bunga. Gap manajement terfokus pada hubungan antara RSA dengan RSL.

Sensitive assets adalah aktiva berbunga yang bunganya dapat berubah, setelah:

  • Tanggal jatuh tempo aktiva yang bersangkutan, contohnya surat berharga dan pinjaman yang tingkat bunganya tetap.
  • Tanggal jatuh tempo peninjauan bunganya (repricing date) contohnya surat berharga yang tingkat bunganya mengambang.

Penggolongan atas jangka waktu penempatan yang relative pendek, perubahan suku bunga, akan berpengaruh langsung terhadap asset yang termasuk dalam kelompok ini. Jika penempatan tersebut jangka waktunya melebihi 1 (satu) tahun dan menggunakan fixed rate, dikelompokkan ke dalam Fixed Rate Asset.

Yang termasuk komponen RSA, adalah:

  1. Secondary reservei, yaitu:
    • Call money placement.
    • Surat berharga pasar uang.
    • Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
    • Saham atau obligasi
    • Short terms loan, yaitu kredit yang diberikan yang berjangka waktu kurang lebih satu tahun, seperti Kredit Modal Kerja (KMK).
  2. Fixed Rate Assets
    • Long term loans, yaitu kredit yang diberikan yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, biasanya berupa kredit investasi (KI).
    • Investment Participation, yaitu penyertaan baik langsung maupun tidak langsung, dimana surat berharga dalam investasi ini tidak untuk diperdagangkan, tetapi digunakan untuk tujuan investasi jangka panjang.

Giro pada BI walaupun merupakan aktiva lancer yang menghasilkan pendapatan bunga, tetepi tidak dihitung sebagai sensitive assets, karena merupakan cadangan likuiditas minimum yang diwajibkan oleh BI.

Penggolongan RSL didasarkan atas kriteria penarikan dan jangka waktunya (jangka pendek biasanya maksimal satu tahun).

RSL adalah pasiva yang bunganya dapat berubah setelah:

  • Tanggal jatuh tempo pasiva yang bersangkutan, misalnya deposito berjangka.
  • Tanggal tertentu sesuai dengan perjanjian, misalnya dana yang bunganya dikaitkan dengan SIBOR/LIBOR.
  • Tanggal tertentu sesuai dengan keinginan bank, misalnya jasa giro.

Yang termasuk sensitive liabilities, adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun