Mohon tunggu...
Gading Rajak
Gading Rajak Mohon Tunggu... Penulis - Anak Perantau

Hidup adalah belajar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sekejap Perasaan Melupakan Cinta

26 Januari 2021   10:25 Diperbarui: 26 Januari 2021   10:35 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sekejab Perasaan Melupakan cinta. (oleh://Gading R.) 25/01/2021.

"hidup denganku kamu ga nyusa-nyusain amat, dan jalan sama aku ga malu-maluin amat". Mendengar kalimat itu kemudian sy jawab; "sy tau kamu cantik, baik dan sederhana karena selama bersama memang begitu yg terjadi, kamu tak pernah menuntut yg terlalu banyak dan mewah sebab karena itu saya mencintaimu, Namun pantaskah ucapan yg tak berujung pagkal itu di ucapkan? kemudian dengan guyon sy menambahkan lagi "siapa yg bisa pastikan nantinya, bisa sja kamu nyusa-nyusain dan malu-maluin". 

Lantas dengan mendengarkan jawaban itu engaku dengan sekejab membalikan perasaan, yg semula tertawa menjadi marah, seolah saya adalah penjahat yg paling bersalah didunia menurutmu. setipis itukah cintamu, gumamku dalam hati. Tetapi sebagai pencinta sejati kata maaf dengan bertubi-tubi maaf dilontarkan dan keluar dari mulutku karena jika dalam perkataanku atau perbuatanku menyakiti, menyinggung dan tidak menyenangkanmu, saya memang bersalah dan tolong (berharap) engkau memberikan sedikit kelegahan hatiku atas persoalan ini dengan maafmu.

Setelahnya kami dalam keadaan berjarak, berjarak menuai perpisahan, itulah kata yg cocok. Engakau tak pernah mengabariku, entah karena kau tak lagi mempercayai perkataanku karena semenjak itu, entahlah aku tak tahu, yg aku tahu.. aku mengetahui kabarmu dari orang lain.

Entah apa yg sudah terjadi, Jujur saya benar-benar tak mengerti dan tak mengetahui, apakarena perkataanku diatas? betulkah hanya karena persoalan itu? benarkah, karena tepat di hari itu ya saya ingat betul, hari Senin 25 Januari 2021 saya mencoba berulang-ulang kali menghubungi; Telepon, SMS, WhatsApp, Berulang-ulang kali. Aktif tapi engkau tidak mengangkat malah mematikanya. WA pun demikian engkau aktif bahkan sudah membacanya tapi tak engakau balas setitikpun. 

Melihat itu air mata perlahan menetes sembari ku kuatkan hati untuk mengetik dan berbicara lewat pesan suara WhatsApp dengan kalimat beribu maaf kalimat bersimpuh, memohon untuk dikasihani "Sayang tolong dijawab dulu cet sy sayang? beberapa saat setelah mendengarkan dan membaca engkau membalas dengan kalimat" Jangan coba hubungiku lagi, biar ini jadi yg terakhir, hubungan kita sampai disini. Mendengar itu tersentak jantung bak tak bedetak. 

Saya terdiam dan termenung untuk beberapa saat, kemudian kembali ngecet dan berharap untuk dibalas "Sayang kita bicaranya lewat nelponan ya, saya mau dengar suaramu walaupun untuk yg terakhir kali nya". kemudian lagi dia membalas " tidak ada nelponan dan pembicaraan lagi.

Saya ingat ketika kita saling bercanda, saya ingat ketika kita saling tertawa, dan kenang-kenangan kita lainnya. Saya ingat ketika kau bilang akan selalu berada di belakangku apapun yg terjadi, kita akan selalu bersama apapun yg terjadi. Sebesar apakah Masalah yg kauhadapi sehingga dengan mudahnya engakau bersikap dan memutuskan dan bahkan mengorbankan perasaan. Yang terjadi ini benar benar sakit sayangku. Saya hanya ingin mendengarkan kembali pembicaraan kita yang dahulu sayang.

" Seseorang hadir dalam hidupmu, tidak harus selalu kamu miliki selamanya. Karena bisa saja, Dia sengaja diciptakan hanya untuk memberi pelajaran hidup yang berharga. Apa yang memang milikmu, selamanya pasti akan menjadi milikmu. Tapi apa yang bukan, sekuat apa pun kamu mencoba untuk pertahankan dan menjaganya, itu tidak akan pernah menjadi milikmu. Kamu tidak bisa berpegang pada sesuatu yang ingin lepas darimu. 

Anggaplah segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu merupakan suatu pelajaran. Jika dia bukan yang terbaik untukmu dan kamu bukan orang yang tepat untuknya, percayalah mungkin rencana Tuhan lebih baik dan berbeda dari rencana kalian. Maka dari itu, kamu tak perlu putus asa dan berlarut-larut dalam kesedihan. 

Dulu memang dia mencintaimu, tapi sekarang sudah tidak lagi. Dan dunia pun tak berakhir karenanya. Bangkit dan isilah kehidupan kamu dengan sesuatu yang positif dan membahagiakan karena luka hati mungkin tak akan bisa sembuhkan tapi, tidak bisa hanya duduk dan memandangi luka itu selamanya, Jangan bersedih dengan semua yang terjadi, Ikhlaskan dan semua akan baik-baik saja. hanya kalimat kalimat sebanyak dua paragraf ini yg menghiburku, itu saja yang menjadi penguat yg sekarang saya miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun