Purwakarta, 5 Agustus 2025
Dalam rangka menggali potensi serta merumuskan permasalahan dan harapan warga, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 2 Organisasi Daerah Mitra bekerja sama dengan Pemda Purwakarta dan Permata (Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta) melaksanakan kegiatan Rembuk Warga bersama masyarakat Dusun Babakan Jengkol, Desa Mekarjaya, Kecamatan Kiarapedes.
Acara yang berlangsung pada Jumat malam, 25 Juli 2025, pukul 20.00 hingga 22.00 WIB ini bertempat di SDN 2 Mekarjaya. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari tahapan awal program KKN Sisdamas (Sistem Penguatan Desa dan Masyarakat), yang bertujuan untuk menggali informasi langsung dari masyarakat terkait kondisi sosial, lingkungan, dan ekonomi setempat.
Turut hadir dalam rembuk warga ini, Kepala Desa Mekarjaya Abah Koko, ketua RT dan RW setempat, warga Dusun Babakan Jengkol, serta perwakilan dari Bina Desa (Bindes). Mahasiswa KKN yang tergabung dalam kelompok 2 juga hadir secara penuh sebagai pelaksana kegiatan.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Nurfaizi Marwan Sidhqi, salah satu mahasiswa KKN. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua Kelompok KKN, Aang Ahmad Gozali, serta Kepala Desa Mekarjaya, Abah Koko yang menyambut baik inisiatif para mahasiswa untuk lebih dekat dengan warga melalui dialog langsung.
Memasuki inti acara, Nurul Azizah dan Algifari Ahmad Daerobi memaparkan materi siklus 1 yang berisi pembahasan mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat serta potensi yang dapat dikembangkan, baik di sektor lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Dalam diskusi tersebut, turut dibahas pula klasifikasi tingkat kesejahteraan warga serta harapan-harapan yang ingin dicapai oleh masyarakat untuk masa depan mereka dan lingkungan tempat tinggal mereka.
Dalam forum ini, warga menyampaikan beberapa permasalahan utama yang mereka hadapi sehari-hari, seperti belum terkelolanya sampah secara baik yang berdampak pada kebersihan lingkungan, krisis air bersih terutama saat musim kemarau, serta minimnya penerangan jalan yang mengganggu aktivitas malam hari dan berpotensi membahayakan keselamatan warga.
Ketiga isu ini menjadi perhatian utama dalam diskusi karena berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Muhammad Rafly dan sesi dokumentasi yang diikuti antusias oleh seluruh peserta.
Rembuk warga ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam menciptakan ruang diskusi yang konstruktif. Dengan semangat dari warga, oleh warga, untuk warga, diharapkan hasil dari pertemuan ini dapat menjadi pijakan awal menuju program kerja KKN yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan demi kesejahteraan bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI