Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ketika Kepala Bersuara Berisik: Mendampingi Thinking yang Cognitive Overload

15 Juni 2025   18:22 Diperbarui: 15 Juni 2025   18:22 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: MBS AR Fachruddin Bekasi

Ini sangat relatable bagi Thinking, karena sesuai cara kerja otaknya.

Apa yang Tidak Perlu Dilakukan?

  • Jangan memaksa mereka menceritakan perasaan

  • Jangan kasih nasihat emosional ("Kamu harus semangat dong!")

  • Jangan menyudutkan dengan kalimat seperti "Kok bisa sih kamu gini?"

Sebaliknya, cukup temani. Hadir. Bantu mereka pelan-pelan menata ulang struktur logikanya.

Penutup: Thinking Butuh Rasa Aman dari Kekacauan

Thinking child terlihat "tenang" di luar, tapi sangat sibuk di dalam. Saat sistemnya runtuh, mereka butuh:

  • Struktur baru

  • Jeda berpikir

  • Ruang aman untuk menyusun ulang logikanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun