Mohon tunggu...
Nur Baiti
Nur Baiti Mohon Tunggu... Guru - Islamic religion teacher

Turning a fragile generation in a formidable generation

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Obstacles Research of Education Indonesia

6 April 2020   14:01 Diperbarui: 7 April 2020   18:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NURBAITI S.Pd,i. indonesian language  teacher.  

Slogan "Merdeka atau Mati" memang sudah jarang kita dengar.ini mungkin,karena kita sudah merasa merdeka dari cengkeraman para penjajah.Kemerdekaan memang sering dimaknai hanya sebatas lepas dari penjajah fisik.

Akan tetapi,bentuk "penjajahan"baru ternyata masih terus membelenggu kita,terlebih dalam kaitanya  dengan dampak globalisasi yang semakin tak terbendung,dalam konteks ini,hakikat  kemerdekaan memang harus dilihat lebih jauh sebagai pembebasan manusia dari penjajahan berupa kebodohan,keterbelakangan dan kemiskinan,tiga kata yang masih melekat bagi sebagian masyarakat kita.maka,Kemerdekaan harus dipertahankan dengan meningkatkan inovasi,tentu saja melalui pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi(lptek).

Salah satu fakta yang dapat  kita petik  di era globalisasi ini adalah meningkatnya apresiasi kedudukan Ilmu pengetahuan  dan Teknologi ( lptek ) dalam sektor produksi.Artinya,bagi negara  yang memiliki kemampuan Iptek  yang lebih mumpuni, dengan sendirinya akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di kancah internasional.

Persoalannya,saat ini kita masih dihadapkan  pada belum tumbuh dan berkembangnya budaya dan gemar lptek  dalam masyarakat,sehingga  belum menjadi bagian  integral dalam budaya  bangsa.Secara struktural,kita belum berada pada tataran yang mengutamakan lptek  dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa,terutama dalam mengatasi masalah-masalah riil seperti krisis energi yang kita hadapi belakangan ini.

Pengembangan lptek bagaimana pun membutuhkan proses yang panjang dan kerja keras.Tidak mungkin secara instan,apalagi tidak di dasari itikad baik untuk membenahinya.Membicarakan inovasi tidak mungkin akan terlepas dari budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.Diakui atau tidak,kini sebagian masyarakat kita lebih cenderung  ingin menggapai sesuatu dengan mudah dan enggan bersusah payah.

Tengoklah siaran-siaran televisi yang banyak mengedepankan lomba-lomba yang dapat digapai dengan cara instan.kebdatipun telah banyak kritik yang dialamatkan terhadap praktik ini,nyatanya belum terlihat  indikasi berkurangnya kasus serupa di tengah masyarakat.Selain melalui pendidikan yang harus mencerdaskan,kegiatan inovasi harus didukung oleh iklim yang kondusif  terhadap tumbuhnya kreativitas  dan inovasi.Bercermin pada kenyataan selama ini,terdapat beberapa hal yang mesti dibenahi untuk mendorong peningkatan inovasi.

Pertama,memberikan perhatian yang lebih sungguh-sungguh terhadap dunia penelitian dan pengembangan di lndonesia.Presiden dalam puncak perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-13 di istina negara belum lama ini menekankan perlunya mengkaji kembali peningkatan pendapatan  para peneliti, sehingga mereka terpacu untuk menekuni pekerjaanya.

Selama in,peningkatan gaji peneliti  sudah dicoba ditingkatkan melalui  pemberian tunjangan fungsional.Akan tetapi,tidak  begitu signifikan untuk dapat memacu  peneliti berkonsentrasi melaksanakan kegiatannya.Tidak mengherankan,apabila sebagian  besar peneliti kita juga mencari pekerjaan lain untuk menambah pendapatanya,yang kemudian kita kenal dengan istilah" peneliti asongan".

Rendahnya pendapatan penelitian ini,bukan saja melemahkan semangat peneliti untuk berkarya  dan berinovasi,tetapi telah pula mengurangi  minat generasi  muda untuk menjadi rancu

Kedua,peningkatan  insentif  penelitian termasuk  juga penyediaan dan pemeliharaan fasilitas.Buruknya  fasilitas penelitian di lndonesia  sebenarnya telah lama dikeluhkan,terutama oleh masyarakat yang sempat mengecap pendidikan di luar negeri yang didukung oleh fasilitas penelitian yang sangat memadai.

Tentu saja sangat berlebihan untuk menuntut ketersediaan fasilitas penelitian seperti halnya negara-negara maju tersebut.Akan tetapi,sebagaimana  disebutkan  di awal tulisan ini,inovasi  merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kemajuan sebuah bangsa, sehingga penyediaan fasilitas penelitian yang memadai merupakan bagian penting dalam meningkatkan inovasi.

Ketiga,penguatan  lembaga intermediasi untuk menjembatani lembaga penelitian dengan industri.Beberapa lembaga intermediasi seperti halnya sentra Hak Kekayaan lntelektual ( sentra HKI),Business Technology Center (BTC),Business lnovation Center (BIC), dan lembaga sejenis yang telah dicoba dikembangkan oleh beberapa lembaga,

tetapi lembaga-lembaga ini masih harus dikelola lebih optimal,sehingga dapat mendorong inovasi di lembaga Litbang.Lihat misalnya pengelolaan sentral HKI.kendati sudah diamanahkan oleh UU no.18 Tahun 2002 tentang sistem Nasional Penelitian,pengembangan dan penerapan lptek untuk di bentuk oleh Lembaga Litbang dan PT Sampai sejauh ini,tidak semua Lembaga Litbang dan PT mamatuhinya.

Dan kalaupun pada akhinya terbentuk,tidak banyak pimpinan yang memiliki komitmen  untuk mengembangkannya.Akhirnya,secara umum sentral HKI belum dapat berfungsi optimal,karena belum didukung oleh komitmen untuk menyediakan biaya operasional yang memadai .Juga secara struktur tidakk solid kelembagaanya Dan,kalaupun berfungsi masih terbatas pada pusat informasi dan pendaftaran HKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun