Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo, saya Nur Azizah biasa di panggil zizah yang mempunyai hobi membaca, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bintang Kecil yang Tak Takut Gelap

23 September 2025   20:13 Diperbarui: 23 September 2025   20:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada malam itu, di sebuah kampung listrik mendadak padam. Rumah-rumah mendadak gelap gulita. Angin bertiup pelan. Suara jangkrik yang bersahut-sahutan.

Anak-anak kecil bergegas bersembunyi di balik gorden rumah, sebagian menjerit kecil sambil memeluk orang tua mereka. Namun, Nana justru berdiri di teras rumahnya. Matanya berbinar sambil menatap ke langit.
"Bu, lihat! Bintangnya banyak sekali," seru Nana penuh semangat.

Sang ibu pun keluar membawa lilin dengan cahaya kecil bergetar tertiup angin. "Nana, ayo masuk. Nanti kamu masuk angin."

Tapi Nana menggeleng. "Aku tidak mau, Bu. Aku mau lihat bintang saat gelap begini. Mereka kan malu kalau siang."

Ibunya tersenyum tipis. Nana sangat berbeda dengan anak-anak seusianya. Saat anak lain takut pada gelap, Nana justru menemukan keindahan di baliknya.

Tak lama kemudian, terdengan suara tangisan dari rumah tetangga. Ternyata Dimas, Temannya Nana yang ketakutan karena lampu padam. Nana pun menoleh ke ibunya, lalu ia berlari kecil sambil membawa lilin.

Tok! Tok! Tok!

"Siapa di dalam?" Nana memanggil.

Pintu kayu terbuka sedikit lebar. Memperlihatkan wajah Dimas dengan mata sembab. "Nana, Aku takut. Gelapnya sangat menakutkan."

Nana tersenyum dan berkata, "Nih, aku bawain lilin buat kamu. Jangan sembunyi, kalau gelap. Kamu duduk saja sama aku, kita lihat bintang bersama-sama. Pada malam ini mereka banyak sekali."

Dimas ragu-ragu, tapi akhirnya ikut keluar. Mereka duduk di teras bersama sambil menatap langit. Binta-bintang berkelip seperti berbisik lembut.

Satu per satu anak lain keluar, penasaran. Ada yang membawa lilin, ada yang membawa senter. Tak terasa, halaman kampung dipenuhi cahaya kecil.

Mereka tertawa bersama, bernyanyi pelan, dan melupakan rasa takut terhadap gelap. Gelap yang tadinya menakutkan berubah jadi hangat---penuh cahaya dan persahabatan.

Ibu Nana menatap dari kejauhan. Dalam hati, ia berbisik Nana memang bintang kecil yang tak takut gelap. Dari nyalinya, anak-anak lain ikut berani.

Dan sejak malam itu, setiap kali listrik padam, anak-anak kampung tak bersembunyi lagi. Mereka akan keluar, duduk bersama,menyalakan lilin, dan menatap bintang dengan hati yang berani

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun