Dari cerita inilah, kita semua juga diajarkan bahwa tidak boleh mempunyai sifat buruk yang memiliki sifat serakah dan suka mengambil hak milik orang lain secara paksa. Tarian ini juga bukan cuma dipertunjukan bagi para penganut agama Hindu semata saja, namun pada semua umat beragama lainnya tetap bisa menikmatinya dengan baik.
     Tari Kecak juga salah satu kesenian tradisional yang berguna untuk melestarikan kebudayaan Bali. Jalan ceritanya, di dalam tarian ini pada umumnya berupa tentang penculikan Dewi Shinta oleh Rahwan. Lalu dilanjutkan dengan Rama yang melakukan berbagai cara untuk membebaskan Dewi Shinta dari cengkraman Rahwana. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meminta bantuan dari Dewa Hanuman.
Pengaruh Arus Globalisasi dan Perubahan Sosial
     Sebagai efek dari globalisasi Tari Kecak bisa diperkenalkan ke dunia internasional, dan dengan memperkenalkan Tari Kecak di dunia Internasional, dan dengan memperkenalkan Tari Kecak di dunia internasional membuat Bali sebagai daerah asal tari ini menjadi lebih dikenal yang pada akhirnya manarik. Tari Kecak secara tidak langsung juga menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat dengan munculnya sanggar-sanggar penyedia Tari Kecak yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
     Jadi awal mulanya tersebar oleh teknologi (handphone) yang akhirnya mendunia dan banyak wisatawan berkunjung untuk melihat hiburan pertunjukan Tari Kecak. Jadi kesimpulan dan kaitan dari tari Kecak dengan perubahan sosial dan globalisasi adalah, Tari Kecak yang diadopsi  dari Tari Sanghyang berubah dari tarian yang sifatnya spiritual(keagamaan) menjadi tarian yang bersifat menghibur dan juga memperkaya budaya tradisional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI