KTT ASEAN 2023: Momentum untuk Mewujudkan ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Indonesia resmi menjadi ketua ASEAN di tahun 2023 ini. Peresmian ini ditandai dengan acara kick off dan pemukulan alat musik rebana oleh Presiden Joko Widodo di Bundaran Hotel Indonesia pada hari Minggu tanggal 29 Januari 2023 di pagi hari.

Sebagai salah satu negara pendiri ASEAN, banyak pihak yang berharap Indonesia akan dapat memfasilitasi berbagai terobosan dan inovasi dalam mengatasi tantangan dan permasalahan dunia yang dihadapi di kawasan. Dukungan dari berbagai pihak sebagai kekuatan dalam menyelenggaran KTT ASEAN 2023 ini. Kepercayaan dari berbagai pihak sebagai buah dari strategi diplomasi Indonesia dalam memimpin KTT ASEAN di tahun 2023. 

Indonesia memiliki tekad untuk optimis dalam merespon tantangan di kawasan dan global serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Pada ASEAN 2023 ini juga menjadi upaya dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran rakyat ASEAN. 

Peran strategis keketuaan Indonesia

Indonesia telah menjadi tuan rumah dan memegang keketuan ASEAN selama empat kali, yaitu tahun 1976, 1996, 2oo3 dan 2011. Tentu di setiap periode tersebut Indonesia menghadapi berbagai tantangan politik internasional yang berbeda dan ridak mudah. Tantangan yang dihadapi di tahun 2011 akan sangat berbeda dengan tantangan yang dihadapi saat menjadi keketuaan Indonesia pada tahun 2023 ini. 

Disituasi tahun 2023 ini, berbagai tantangan dan permasalahan internasional dapat dikatakan cukup kompleks, dilihat dari segi geopolitik maupun ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari persaingan negara besar, seperti Amerika Serikat dan Rusia. Tentu hal tersebut menjadikan tantangan yang harus dihadapi Indonesia sebagai penyelenggara KTT ASEAN 2023. 

Selain itu, tantangan dari segi ekonomi dalam memulihkan kondisi ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai krisis-ekonomi, pangan hingga perang. Berbagai tantangan tersebut menjadi ancaman akan stabilitas kawasan, melemahkan sentralitas sehingga dibutuhkan ASEAN yang berperan dalam membentuk tatanan di kawasan Asia Tenggara. 

Penting adanya upaya untuk mendorong pertumbuhan secara inklusif yang kuat dan berkelanjutan serta mengembangkan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, memperkuat ketahanan pangan, mendukung transisi energi dari fosil menuju energi bersih terbarukan dan menjaga stabilitas keuangan sehingga tercapai ketahanan ekonomi.

Keketuaan Indonesia diharapkan dapat memperkuat efektivitas kelembagaan ASEAN dalam mengatasi isu di kawasan dan global. Selain itu, mempertahankan kepercayaan diri ASEAN dan membuktikan ASEAN memiliki kredibilitas dalam menjaga stabilitas kawasan dan global. 

KTT ASEAN 2023 sebagai momentum pusat pertumbuhan ekonomi dunia

Apabila dilihat dari kekuatan ekonomi global, ASEAN menempati peringkat ekonomi ketiga di Asia dan kelima untuk di dunia setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Jerman. Pertumbuhan ekonomi ASEAN telah menunjukkan perkembangan yang signifikan sehak tahun 2021 yang membuktikan perdagangan ekonomi di ASEAN cukup tinggi. 

Sudah seharusnya pencapaian akan ekonomi terus dipertahankan untuk membangun pertumbuhan regional melalui sektor jasa, ketahanan keuangan dan pangan serta lebih mengoptimalkan investasi. Selain itu, juga diperlukan upaya mempercepat transformasi ekonomi digital agar tidak terjadi kesenjangan digital. 

Kita juga berharap dengan adanya KTT ASEAN 2023 ini dapat mendorong roda ekonomi nasional di berbagai kota yang menjadi tempat diselenggarakannya KTT ASEAN 2023 ini sekaligus menjadi momen untuk memperlihatkan bahwa ekonomi Indonesia tetap tumbuh maju dan tangguh di tengah bayang bayang krisis dan akhirnya Indonesia layak sebagai wadah bisnis yang bisa menarik investasi asing untuk melakukan penanaman modal di negeri ini. 

Mari kita terus dukung Indonesia sebagai ketua KTT ASEAN dengan tetap menjunjung nilai solidaritas dan kerja sama untuk memastikan suksesnya KTT ASEAN 2023 sehingga tercapau cita cita dalam memujudkan ASEAN yang tangguh dan membawa kemakmuran bagi masyarakat Asia Tenggara.