Gaya hidup mewah dan pamer kekayaan yang dilakukan oleh pejabat kian menjadi sorotan media dan publik. Perilaku pamer kekayaan ini tidak mencerminkan rasa empati kepada masyarakat yang sedang bangkit berjuang pandemi dan bayangan resesi.
Pejabat pemerintah kini menjadi sorotan sebab beberapa mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai Kementerian Keuangan melakukan pamer harta di sosial media seperti anak Rafael Alun Trisambodo.Â
Kasus pejabat pamer kekayaan yang dilakukan anak Rafael ini seringkali membagikan momen pamer kendaraan mewah seperti motor Harley Davidson dan mobil Rubicon di akun media sosial pribadi.Â
Pemerintah wajib menindah tegas pejabat yang pamer kekayaan tersebut sebab tidak seharusnya sebagai seorang pejabat mencontohkan hal yang tidak baik kepada publik.
Ditambah jika kekayaan yang didapat berasal dari perbuatan yang tidak baik seperti pencucian uang, tindak korupsi, dan lain-lain.Â
Adanya kasus pamer kekayaan pada pejabat tentu memberikan dampak pada masyarakat.Â
Berikut tiga dampak buruk pamer kekayaan :
1. Memicu masyarakat berperilaku menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekayaanÂ
Maraknya sikap pamer kekayaan di sosial media bisa memicu masyarakat tertentu untuk melakukan tindak kejahatan akibatnya tingkat kriminalitas bisa makin meningkat.Â
Demi mendapatkan kekayaan, beberapa oknum mungkin akan melakukan aksi kejahatan untuk bisa hidup mewah seperti fenomena yang ada di sosial media.Â