Mohon tunggu...
Nur Annisa
Nur Annisa Mohon Tunggu... Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

Lulusan teknik yang setelah lulus kuliah baru menemukan passionnya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

IKN Nusantara: Tantangan yang Menguatkan Semangat Pembangunan

15 Agustus 2025   16:18 Diperbarui: 15 Agustus 2025   16:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Hijmans dalam Van de Vuurst & Escobar, 2020)

Beberapa bulan terakhir pembahasan tentang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kembali memanas. Media nasional ramai memberitakan kabar tentang penyesuaian anggaran, penundaan beberapa proyek, dan spekulasi mengenai masa depan pembangunan. Namun, di tengah hiruk-pikuk isu tersebut ada fakta penting yang kerap luput dari perhatian publik: progres proyek tahap satu ternyata sudah mencapai 99 persen hingga pertengahan 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, seperti dilaporkan Media Kaltim (11 Agustus 2025). Basuki sangat optimis seluruh pekerjaan pada proyek IKN akan selesai sesuai jadwal. Walaupun beberapa tender proyek pembangunan kawasan belum rampung, Basuki menargetkan proyek IKN selesai dalam waktu 3 tahun dengan dimulainya pembangunan yang lebih masif.

Pemindahan ibu kota negara adalah keputusan strategis yang dibicarakan pemerintah sejak era Presiden Soekarno. Beban Jakarta yang semakin berat, mulai dari kepadatan penduduk, kemacetan, polusi, hingga ancaman banjir dan penurunan muka tanah, menjadi alasan utama untuk mencari solusi jangka panjang. Dasar hukum pemindahan ibu kota tertuang dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Dalam pasal-pasalnya disebutkan visi IKN sebagai kota dunia berkelanjutan, pusat perekonomian baru, dan simbol persatuan bangsa.

Seperti yang disampaikan oleh Andrinof Chaniago sebagai perancang awal konsep pembangunan sekaligus penggagas pemindahan IKN pada Peluncuran Buku 9 Alasan dan 8 Harapan Memindahkan Ibu Kota,  pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan menjadi penggerak kota-kota disekitarnya. Selain melakukan penataan kawasan pusat pemerintahan, pemindahan ini diharapkan turut mengurangi beban yang selama ini ditanggung ibu kota sebelumnya. 

Progres Nyata di Tengah Tantangan 

Berdasarkan Kompas (22 Januari 2025), hingga 2024 pemerintah telah mengalokasikan Rp 89 triliun dari APBN untuk pembangunan IKN. Anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun jalan tol, 47 menara hunian bagi aparatur sipil negara, penyediaan air minum, fasilitas sanitasi, embung, kolam retensi, serta gedung perkantoran. Isu pemblokiran sebagian anggaran tahun 2025 memang sempat menjadi sorotan. Namun, Presiden telah menyetujui tambahan dana Rp 48,8 triliun untuk periode 2025--2029, yang diharapkan menjamin keberlanjutan proyek.

Potensi Besar bagi Indonesia Timur

Secara geografis, lokasi IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat strategis. Letaknya berada di tengah-tengah kepulauan Indonesia, memudahkan koordinasi dan distribusi logistik. Selain itu, Kalimantan Timur memiliki sumber daya alam yang kaya, akses pelabuhan, dan kedekatan dengan pusat industri migas.

Menurut data Otorita IKN (Agustus 2024), komitmen investasi swasta telah mencapai Rp 62,43 triliun. Investasi ini meliputi sektor energi terbarukan, pembangunan perhotelan, kawasan perumahan, dan pusat komersial. Artinya, IKN bukan hanya mengandalkan APBN, tetapi juga membuka peluang besar bagi dunia usaha.

Pelajaran dari Kota Baru Dunia 

Pembangunan kota baru sering kali menghadapi masa-masa sulit di awal. Brasilia di Brasil, Putrajaya di Malaysia, dan Canberra di Australia pernah dikritik sebagai proyek mahal yang lambat berkembang. Namun seiring waktu, kota-kota ini membuktikan diri sebagai pusat pemerintahan yang efektif dan simbol kebanggaan nasional.

IKN berada di fase yang sama: menghadapi skeptisisme, tapi berpotensi besar menjadi ikon kemajuan Indonesia jika perencanaannya konsisten dan adaptif.

Agar IKN dapat menjadi kisah sukses Indonesia di masa depan, ada beberapa langkah yang perlu diprioritaskan:

  1. Transparansi Progres: Pemerintah dan Otorita IKN harus rutin menginformasikan perkembangan proyek secara terbuka, termasuk capaian dan hambatan.

  2. Pelibatan Masyarakat Lokal: Pembangunan harus memberikan manfaat langsung bagi warga Kalimantan Timur melalui pelatihan, pekerjaan, dan peluang usaha.

  3. Pendekatan Berkelanjutan: Pembangunan ramah lingkungan, pemanfaatan energi terbarukan, dan tata ruang hijau harus menjadi komitmen utama.

  4. Sinergi dengan Swasta: Dorong lebih banyak investasi dengan insentif yang menarik, sambil menjaga agar proyek tetap sesuai rencana induk.

Tantangan pembangunan IKN memang nyata, mulai dari pembiayaan, percepatan konstruksi, hingga penerimaan publik. Namun, setiap proyek besar selalu memiliki fase kritis yang menguji komitmen semua pihak.

IKN adalah proyek lintas generasi yang hasilnya mungkin baru akan sepenuhnya terasa puluhan tahun ke depan. Tetapi langkah-langkah yang diambil hari ini akan menentukan wajah Indonesia masa depan; lebih seimbang, lebih hijau, dan lebih inklusif.

Dengan dukungan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, IKN Nusantara dapat menjadi bukti nyata bahwa pemerataan pembangunan bukan sekadar wacana, melainkan kenyataan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun