Mohon tunggu...
Nur Anisa Saleha
Nur Anisa Saleha Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Negeri Makassar

suka ke alam sebab menemukan tenang diantara sunyi dan hijau, juga memiliki kepribadian peduli namun tetap tenang dan selektif, serta menyukai konten yang mengupas isi buku-karena di sana, ada banyak jiwa yang bicara lewat kata.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Gaza dan Ilusi Solusi Dua Negara

12 Oktober 2025   08:54 Diperbarui: 12 Oktober 2025   08:54 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam: Jalan Pembebasan yang Sejati

Islam bukan sekadar agama, ia adalah sistem kehidupan yang menegakkan keadilan dan menolak penindasan. Dalam Islam, negeri yang dijajah tidak dinegosiasikan ia dibebaskan. Keadilan bukan hasil kompromi, tapi hasil keberanian menegakkan hukum Allah di atas seluruh urusan manusia.

Negara Islam bukan sekedar nostalgia sejarah, tapi visi masa depan, yaitu institusi yang mampu menyatukan kekuatan umat, melindungi yang lemah, dan memastikan politik berjalan di bawah nilai keadilan, bukan kepentingan kapital. Di bawah naungan Islam Kaffah, Palestina bukan sekedar tanah sengketa, tapi bagian dari tanah suci yang harus dijaga dan diperjuangkan dengan segala daya yang sah dan bermartabat.

Gaza Tak Butuh Simpati Kosong, Tapi Keberpihakan Nyata

Dunia boleh menutup mata, tapi darah Gaza terus menulis sejarah. Generasi boleh silih berganti, namun penderitaan Palestina akan selalu menjadi cermin dari kegagalan dunia memahami arti keadilan. Dan selama itu pula, umat ini tak boleh lelah bersuara. Gaza tak butuh air mata diplomasi, Gaza butuh keberpihakan yang tegas, langkah nyata, dan sistem yang menegakkan kebenaran tanpa tawar-menawar. Karena perdamaian tanpa keadilan hanyalah jeda sebelum kekejaman berikutnya. Dan solusi dua negara hanyalah bayangan semu di padang pasir menipu mata, meninabobokan hati, tapi tak pernah menghapus luka yang sebenarnya.

-Jika dunia menawar keadilan dengan peta, maka umat ini harus menawarnya kembali dengan kesadaran-

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun