Mohon tunggu...
E. Niama
E. Niama Mohon Tunggu... Psikologi dan Pendidikan | Tentor Akademik | Penulis Lepas | Pengamat Kehidupan dan Pendengar Cerita | Serta Seorang Intuitive Thinker

Pengamat kehidupan yang percaya pada kekuatan kata. Sebagai lulusan Psikologi dan tentor akademik, saya terbiasa membaca dinamika manusia dari berbagai sisi. Menulis bagi saya adalah ruang kontemplasi sekaligus cara berbagi makna.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kisah Mbak Ima, Penjual Ikan Belajar Literasi Keuangan Lewat Tabungan Emas Pegadaian

29 September 2025   08:49 Diperbarui: 29 September 2025   08:49 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah nyata literasi keuangan perempuan lewat Tabungan Emas Pegadaian.  Sumber : Dok Pribadi Edited By Canva AI

Keberhasilan Pegadaian Digital menarik minat perempuan seperti Mbak Ima tidak lepas dari beberapa faktor penting:

Emas Sudah Familiar

Dalam budaya kita, emas bukan hal asing. Dari mas kawin, warisan, sampai simbol kemakmuran, emas sudah lama dipercaya sebagai penyimpan nilai. "Emas itu aman, harganya pasti naik," kata Mbak Ima.

Sesuai Prinsip Syariah

Bagi masyarakat muslim yang religius, transaksi emas di Pegadaian juga sesuai aturan syariah, sehingga lebih mudah diterima.

Kantor Cabang Nyata

Walau transaksinya digital, keberadaan kantor cabang di seluruh Indonesia membuat nasabah merasa lebih tenang. Ada tempat untuk bertanya atau menyelesaikan masalah jika sewaktu-waktu diperlukan.

Gabungan faktor-faktor inilah yang membuat tabungan emas digital lebih mudah diterima: produknya familiar, lembaganya dipercaya, teknologinya sederhana, dan keamanannya dijamin.

Dari Ragu ke Yakin

Setelah berhasil melakukan transaksi pertama dan melihat 0,0072 gram emas muncul di aplikasinya, Mbak Ima terlihat puas.
"Ternyata gampang ya. Aku kira ribet seperti buka rekening bank," katanya sambil tersenyum lega.

Momen sederhana itu menunjukkan bahwa ia tidak hanya memahami konsep investasi emas digital secara teori, tapi sudah merasakannya langsung. Dari proses daftar sampai beli emas, semua bisa ia jalani dengan mudah.

Yang paling penting, kini Mbak Ima sadar bahwa investasi bukan hanya milik orang kaya. Siapa pun bisa memulai, bahkan dengan nominal sekecil Rp10.000--Rp20.000.

Mbak Ima yang mencoba mendaftar dan menabung emas digital lewat aplikasi terbaru Pegadaian bernama
Mbak Ima yang mencoba mendaftar dan menabung emas digital lewat aplikasi terbaru Pegadaian bernama "Tring". Sumber : Dok Pribadi

Penutup: Dari Pasar ke Tabungan Emas

Dari pasar ikan Dadapsari di Semarang Utara, seorang ibu muda memulai perjalanan barunya. Hanya dengan Rp15.000, Mbak Ima sudah melangkah ke dunia investasi yang dulu dianggap hanya untuk orang kaya.

Literasi keuangan perempuan ternyata tidak harus dimulai dari kelas, seminar, atau teori rumit. Bisa dimulai dari obrolan santai, dari langkah kecil, dari keberanian mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun