Mohon tunggu...
Nurafni Ramadaniah
Nurafni Ramadaniah Mohon Tunggu... -

menulis adalah suatu cara menuangkan ekspresi yang ada dalam pikiran mengenai suatu hal. karena itulah saya ingin menulis berbagai hal yang ada dalam pikiran :)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jahatnya Kapitalisme dalam Gambaran Sexy Killers

16 April 2019   20:21 Diperbarui: 16 April 2019   20:41 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bagi orang awam pasti terlintas pikiran jika mendengar judul film yang sedang booming ini adalah film vulgar Karena judulnya saja bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah "pembunuh sexy". Dan pada awal cuplikannya pun begitu ada scane yang menuurut saya terlalu vulgar, tapi ada pepatah yang mengatakan "don't judge with the cover" kayaknya pantas untuk menilai film ini. Film ini adalah film documenter yang menceritakan tentang batu bara yang merupakan salah satu sumber utama listrik dalam negeri.

Tapi kenapa judulnya sexy killer? Ternyata film yang berdurasi 1 jam lebih menceritakan penderitaan-penderitaan rakyat yang hidup disekitar tambang batu bara. Salah satunya mereka yang tinggal di salah satu desa didaerah samarinda. 

Dulu mereka hidup tentram dengan bertani tapi semenjak perusahaan batu bara masuk pada tahun 1970-an mendapatkan air bersih saja sudah menjadi barang langka bagi mereka. Tanah persawahan mereka rusak dan berdampkak bagi hasil panen mereka. Dulu sepanjang mata memandang hanya terlihat persawahan yang menghijau tapi kini apa ? mereka hanya menemukan banyak lubang hasil tambang dan tanah hitam bertandus.

Ternyata tidak sampai disitu saja kisah pilu mereka, puluhan anak-anak mereka meninggal dibekas lubang tambang tersebut dan reaksi pemerintah pun sangat membuat hati miris dengan pernyataan Pak Gubenur jika mereka yang meninggal itu adalah takdir dan menyalahkan masyarakat karena masih berkeliaran didaerah lubang tersebut padahal sudah diperingatkan. Hah ? itu lokasi lubang hasil tambang itu sangat berdekatan dengan pemukiman warga dan anak-anak pun tidak mengerti apa tempat itu bahaya atau tidak.

Dalam film ini juga ada cuplikan debat presiden yang membahas tentang adanya perusahaan yang tidak melaksanakan reklamasi didaerah bekas tambang batu bara, tanggapan dari kedua capres sama saja dan hanya sifatnya standar karena tim pemenangan dari kedua kubu adalah pemilik perusahaan-perusahaan batu bara jadi tidak ada jawaban yang tegas seputar hal ini.

Kisah diatas hanya satu kisah saja yang menggambarkan penderitaan masyarakat dengan adanya pengelolaan batu bara, masih ada beberapa kisah lagi yang menceritakan bagaimana dampak pengelolaan batu bara bagi masyarakat sekitar. Pantas saja judulnya sexy killer yang secara tidak langsung mengisyaratkan "pembunuh sexy" yang tidak disadari oleh masyarakat luas.

Adanya sexy killer adalah imbas penerapan sistem kapitalisme dinegara ini yang merupakan bagian dari sistem demokrasi. Sistem kapitalisme adalah sistem yang mengatur hanya orang-orang yang bermodal besarlah yang bisa memiliki / mengelola sumber daya alam negara tanpa harus memikirkan dampaknya bagi orang-orang yang kecil dan lingkungan sekitar, mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan besar tanpa mempedulikan masyarakat sekitar. Contohnya sudah diceritakan dalam film ini bagaimana susahnya menuntut keadilan bagi mereka yang menjadi korban lubang bekas tambang batu bara, bagaimana kerusakan lingkungan yang berdampak pada hasil pertanian dan kesehatan di daerah --daerah PLTU.

Dimanakah peran negara dalam mengatasi hal-hal seperti ini ? sejauh ini hanya sebatas teguran/putusan dari pengadilan sampai mahkamah atas berbagai kasus ini dan pihak tergugat seakan membiarkan keputusan tersebut. Negara pastinya tidak bisa berbuat banyak karena dalam sistem demokrasi negara hanya menjadi perpanjangan tangan kapiitalis untuk menguasai berbagai sumber daya alam negara tanpa peduli kepentingan rakyatnya. Yang jadi pertanyaan besar saat ini akankah dengan hanya bergantinya rezim tanpa diseertai dengan penggantian sistem akan mengatasi masalah-masalah seperti ini ? kita lihat saja 5 tahun kedepan.

Thanks so much bagi para pembuat film "SEXY KILLER" ini semoga semakin membuka mata masyarakat luas akan sistem kapitalisme yang menggerogoti bangsa ini dan semakin menyadarkan khalayak luas jika sistem demokrasi harus secepatnya terganti dengan sistem yang bersumber dari Tuhan yang maha esa. Saran saja ada scane vulgar diawal film kalau bisa disensor karena menjadi tayangan tidak baik bagi anak-anak dan para remaja yang masih labil pemikirannya.

Link film https://www.youtube.com/watch?v=qlB7vg4I-To&t=8s

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun