Mohon tunggu...
Nurafni Mardiana
Nurafni Mardiana Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya mamasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman KKN dalam Meningkatkan Literasi Dasar Siswa kelas 2 SDN 76/IV Jelutung

26 Agustus 2025   12:08 Diperbarui: 26 Agustus 2025   12:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 pertemuan awal bersama dosen pembimbing lapangan (DPL) sebelum memulai kegiatan di lapangan.

Pendidikan dasar adalah pijakan awal yang sangat menentukan arah perkembangan seorang anak. Di jenjang sekolah dasar mereka tidak hanya belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga belajarmemahami perasaan, mengungkapkan ide, serta berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Sebagaimana ditegaskan oleh Tilaar (2002), pendidikan dasar merupakan wahana utama dalam membentuk watak, budi pekerti, serta kompetensi literasi yang berkesinambungan.

Pada kelas 2 sekolah dasar, anak- anak sudah lebih lancar membaca dan menulis dibanding kelas 1, namun mereka masih berada dalam tahap berpikir konkert. Mereka membutuhkan bimbingan langsung, media yang menarik, serta suasana belajar yang menyenangkan agar mampu menyerap pembelajaran dengan baik. Inilah latar belakang mengapa pengalaman kuliah kerja nyata (KKN) mandiri yang saya jalani di DSN 75.IV Jelutung, Kota Jambi, terasa istimewa.

Selama kurang lebih enam minggu, saya berkesempatan untuk terjun langsung mendampingi guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Fokus kegiatan adalah menggunakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk melatih siswa menyusun kalimat, mengenal perasaan, dan menggunakan kata tanya dengan benar. Walaupun sederhana perjalanan ini penuh makna ada tantangan, ada tawa, dan ada pembelajaran yang sangat berharga.

Kegiatan KKN di sekolah dasar tidak hanya soal memberi, tetapi juga soal menerima. Saya datang untuk mengajar, tetapi pada akhirnya justru banyak belajar dari guru dan siswa tentang arti kesabaran, ketekunan, dan ketulusan.

Mengawali Perjalanan: Antara Antusias dan Gugup

Hari pertama di sekolah menjadi momen yang tidak terlupakan. Saya disambut oleh kepala sekolah, guru, staf, dan tentu saja siswa-siswa kelas 2 yang berjumlah 22 siswa, kelas terasa hidup dan riuh, namun juga hangat.

Gambar 2. Pertemuan koordinasi bersama kepala sekolah, guru, dan staf sekolah.
Gambar 2. Pertemuan koordinasi bersama kepala sekolah, guru, dan staf sekolah.

Rasa gugup tentu ada. Namun, melihat antusiasme siswa yang langsung menyapa dengan senyum dan sapaan polos, membuat suasana menjadi lebih cair. Sejak hari itu saya tahu, enam minggu ke depan akan menjadi perjalanan yang berkesan.

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik aktif mengembangkan potensinya. Maka, saya pun bertekad menjadikan setiap pertemuan sebagai ruang tumbuh bersama.

Menyusun Strategi: LKPD, Permainan, dan Cerita

Anak kelas 2 memiliki rasa ingin tahu tinggi dan mulai bisa fokus pada kegiatan membaca dan menulis. Oleh karena itu, saya bersama guru kelas menyiapkan pembelajaran kreatif berbasis LKPD. Materi yang diajarkan meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun