Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Program Kompor Listrik Dibatalkan, Pemerintah Harusnya Berpikir Panjang sebelum Ambil Keputusan

12 Oktober 2022   23:18 Diperbarui: 12 Oktober 2022   23:59 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Menteri BUMN, Pahala N Manshury (dok. BTN)

Misalnya dalam kasus kompor listrik seharusnya pemerintah berdiskusi dengan pakar fisika atau teknik fisika berkaitan dengan daya listriknya. Seharusnya karena diketahui bahwa target sasaran adalah rumah dengan daya listrik 450-900 Watt, pemerintah menyiapkan kompor listrik yang harusnya bisa digunakan dengan daya listrik tersebut.

3. Prioritaskan kesejahteraan rakyat

Harga kompor listrik yang rencananya diberikan kepada rakyat ada pada kisaran 1,8 jutaan. Harga yang cukup fantastis bagi rakyat kecil. Gaji satu bulan di kabupatenku, Banjarnegara, tidak cukup jika harus membelinya secara mandiri. 

Jadi pertanyaannya bagaimana kiranya ketika kompornya rusak? Mereka harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membelinya kembali. Selain itu, penggunaan kompor listrik pasti akan menambah jumlah tagihan listrik.

Pada saat kunjungan ke Belanda pada hari Sabtu tanggal 3 September 2022, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa dana sebanyak 5 Trilliun akan digelontorkan untuk program kompor listrik ini. Bukankah angka yang cukup fantastis? Apalagi melihat ketidak-efisienan kompor listrik ini, dana tersebut adalah jumlah yang sangat disayangkan jika akhirnya kebermanfaatannya tidak sesuai dengan tujuan.

Jadi, sekali lagi saya berharap bahwa pemerintah benar-benar serius dalam mengambil kebijakan penggantian kompor listrik ini ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun