Satu catatan yang menarik atas peran pers Indonesia kini ialah progresifitas pemberitaannya menyoroti "kasus-kasus penyelewengan kekuasaan" yang dilakukan oleh para elite politik. Ini membuktikan bahwa pers masih konsisten dan merupakan pilar civil society (pilar keempat demokrasi) dalam melakukan fungsi check and balances. Menyimak uraian peran-peran dari pilar-pilar civul society di Indonesia, baik gerakan Mahasiswa, LSM dan Pers pasca Orde Baru, menurut Alfian, terlihat jelas berupaya keras untuk beralih dari dominasi paradigma
Masyarakat mau tidak mau dengan terpaksa harus mau menyadari bahwa betapa pentingnya memperjuangkan hak-hak asasinya serta harus mampu bertanggung jawab terhadap kehidupan dalam membangun keadaan masyarakatnya sendiri. Oleh karena itu, kelangsungan hidup manusia mendatang di negara Indonesia ini sudah menjadi kelaziman apabila menjadi tanggung jawab bersama untuk memajukannya.Â
Tanggung jawab tersebut bukanlah merupakan tanggung jawab dari satu masyarakat atau oleh negara saja tetapi merupakan tanggung jawab kolaborasi, yakni pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia. Masyarakat yang diinginkan tentunya adalah masyarakat yang damai, sejahtera, terbuka, maju, dan modern atau yang lebih dikenal sebagai "Civil Society" (Masyarakat Madani) bukan sebagai masyarakat yang totaliter, yakni masyarakat yang menginjakinjak akan hak asasi manusianya sendiri.