Survei Kurious-KIC (2022) menemukan, 78,5% responden menjaga kesehatan mental dengan istirahat cukup, 73,8% dengan berpikir positif, namun hanya 15,9% yang mendatangi psikolog atau psikiater.
Fakta ini menunjukkan bahwa tes mandiri dan upaya sederhana memang lebih diterima masyarakat sebagai langkah awal.
Yuk, Coba Tes Singkat Ini!
Berikut contoh tes sederhana yang bisa dilakukan siapa saja di rumah. Dalam 2 minggu terakhir, seberapa sering Anda mengalami hal berikut:
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari.
- Merasa sedih, murung, atau putus asa.
- Sulit tidur atau tidur berlebihan.
- Mudah lelah atau kehilangan energi.
- Perubahan nafsu makan drastis.
- Merasa gagal atau mengecewakan orang lain.
- Sulit konsentrasi.
- Gelisah atau tidak bisa diam.
- Pikiran menyakiti diri atau merasa hidup tidak layak.
Skor:
- 0 = Tidak Pernah
- 1 = Beberapa Hari
- 2 = Lebih dari Setengah Hari
- 3 = Hampir Setiap Hari
Total skor mengindikasikan:
- 0–4: Normal
- 5–9: Gejala ringan
- 10–14: Gejala sedang → mulai pertimbangkan konsultasi.
- 15–27: Gejala berat → segera cari bantuan profesional.
Manfaat dan Batasan Tes Singkat
Tes ini memberi kesadaran dini. Banyak orang baru sadar bahwa gejala yang mereka alami bukan sekadar “capek biasa”, melainkan tanda gangguan mental. Namun, penting ditekankan bahwa tes ini bukan diagnosis resmi.
Psikolog klinis tetap menjadi pihak yang berwenang untuk memberikan penilaian menyeluruh. Tes singkat hanyalah “lampu kuning” agar seseorang lebih peduli pada kondisi mentalnya.
Kini saatnya peduli, dan mulai bertindak! Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika tubuh perlu pemeriksaan rutin, begitu pula dengan jiwa. Melakukan tes singkat bisa menjadi langkah kecil namun berarti untuk menyelamatkan diri dari masalah yang lebih serius.
Bagi pembaca yang merasa hasil tes menunjukkan gejala sedang hingga berat, jangan ragu untuk mencari bantuan. Kini tersedia banyak jalur, dari konseling daring hingga layanan psikolog di rumah sakit umum.