Memilih untuk Menjadi Bahagia
Akhirnya, filsafat kehidupan mengajarkan bahwa bahagia bukan soal menemukan sesuatu, tetapi soal menentukan sikap dan makna atas segala sesuatu.Â
Kita boleh saja lelah, patah, atau bahkan merasa hampa. Namun di balik semua itu, selalu ada ruang untuk memilih: diam dalam luka, atau bangkit mencipta cahaya.
Dan setiap hari adalah kesempatan baru untuk memilih bahagia. Bukan karena hidup telah sempurna, tetapi karena kita memilih untuk hidup dengan penuh kesadaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI