Di balik sosok ayah yang sering terlihat kuat dan pendiam, tersimpan peran luar biasa dalam membentuk jati diri anak lelakinya.Â
Tak hanya sebagai pencari nafkah, ayah adalah guru kehidupan pertama yang mengajarkan arti tanggung jawab, keberanian, hingga kasih sayang tersembunyi dalam tindakan nyata.Â
Dari pelukan hangat hingga nasihat penuh makna, anak lelaki perlahan belajar bagaimana menjadi pria sejati; bukan dari kata-kata, tapi dari keteladanan yang ditunjukkan ayahnya setiap hari.
Figur ayah menjadi acuan utama bagi anak lelaki dalam memahami dunia maskulinitas. Dalam dekapan ayah, anak merasa aman.Â
Dalam ketegasan ayah, anak belajar disiplin. Dalam candaan dan pelukan yang hangat, anak merasakan cinta tanpa syarat yang memperkuat kepercayaan dirinya.Â
Perjalanan menjadi pria sejati pun dimulai dari rumah, dari interaksi yang tampak sederhana namun penuh makna antara seorang ayah dan anak lelakinya.
Figur Ayah: Lebih dari Sekadar Tulang Punggung
Dalam pemahaman lama, ayah sering diposisikan sebagai sosok yang bekerja keras di luar rumah dan tidak terlalu terlibat dalam urusan pengasuhan.Â
Ia dilihat sebagai tulang punggung yang menopang keluarga secara finansial, sementara urusan emosional dan pengasuhan diserahkan pada ibu.Â
Pandangan ini membuat banyak anak laki-laki tumbuh dengan jarak emosional terhadap ayahnya; menumbuhkan kekaguman, tapi sekaligus kerinduan yang tak terucapkan.