Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sakinah Bukan Hanya Soal Romantis, Tapi Rasa Aman yang Tak Terdefinisikan

3 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 3 Mei 2025   09:21 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan sakinah (Sumber: freepik)

Pernahkah Anda duduk bersebelahan dengan pasangan, tanpa percakapan panjang, tanpa genggaman tangan, bahkan tanpa tatapan mata; namun hati terasa penuh?

Suami asyik membaca buku, istri larut dalam drama Korea. Aktivitas berbeda, tapi hati sejalan. Tak perlu kata-kata manis, tak perlu kejutan bunga atau cokelat. Cukup hadir dan tetap di sisi. 

Inilah yang disebut sakinah; rasa tenang, utuh, dan aman yang tak selalu bisa didefinisikan, tapi sungguh terasa dalam.

Bukan Romansa, Tapi Rasa Aman

Dalam pernikahan, sakinah bukanlah kilatan cinta yang bergemuruh, melainkan pelabuhan hati yang teduh. Ustadz Felix Siauw menyebutnya sebagai sukun; berhenti. Berhentinya hati dari pencarian, karena telah menemukan tempat pulang. 

Sakinah adalah ketika hati tak lagi gelisah, karena tahu ada seseorang yang bisa dipercaya menampung luka, tawa, bahkan diam.

Berbeda dengan romansa ala sinetron yang dipenuhi pelukan dan rayuan, sakinah tampil dalam wujud kehadiran yang konsisten. Ia adalah diam yang menenangkan, rutinitas yang menumbuhkan.

Sakinah dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, sakinah adalah salah satu dari tiga pilar utama dalam pernikahan yang disebutkan dalam QS. Ar-Rum ayat 21:

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu merasa sakinah (ketenangan) kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun