Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ngasih Tugas Doang Bukan Mengajar! Yuk Kenali Ciri Guru Sejati

13 Mei 2025   10:00 Diperbarui: 13 Mei 2025   06:47 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar lebih mudah dikenali, gaya mengajar guru bisa disederhanakan menjadi empat tipe utama:

  1. Guru Otoriter
    Cenderung kaku, penuh aturan, menuntut kepatuhan tanpa banyak ruang diskusi. Cocok untuk kondisi tertentu, tapi bisa mematikan kreativitas jika berlebihan.

  2. Guru Demokratis
    Terbuka terhadap masukan, mengajak siswa berdiskusi, dan mendorong kemandirian berpikir. Gaya ini sangat mendukung pembelajaran yang bermakna.

  3. Guru Permisif/Pasif
    Terlalu santai, bahkan terkesan lepas tangan. Biasanya hanya memberi tugas tanpa pendampingan, dan inilah yang paling banyak dikeluhkan siswa.

  4. Guru Transformasional
    Menginspirasi, penuh empati, inovatif, dan mampu membangkitkan semangat belajar. Inilah tipe ideal guru sejati yang patut diteladani.

Ciri Guru Sejati yang Patut Diteladani

Guru sejati hadir secara utuh; bukan hanya fisiknya di kelas, tapi juga jiwanya dalam setiap proses belajar. Ia tidak hanya menyuruh, tetapi membimbing. 

Ia tidak hanya menilai, tetapi memberi umpan balik yang membangun. Ia mampu melihat potensi anak, menyesuaikan metode, dan membangun hubungan yang membuat siswa merasa dihargai.

Guru sejati memahami bahwa setiap anak belajar dengan cara berbeda, dan tugas kita adalah memfasilitasi, bukan memaksakan. Ia tahu bahwa tugas bukan tujuan utama, melainkan alat bantu. 

Maka, alih-alih menumpuk tugas, ia menciptakan aktivitas bermakna yang membuat anak ingin belajar, bukan sekadar terpaksa menyelesaikan pekerjaan rumah.

Dampaknya Jelas: Anak Bahagia, Belajar Jadi Bermakna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun