Agar lebih mudah dikenali, gaya mengajar guru bisa disederhanakan menjadi empat tipe utama:
Guru Otoriter
Cenderung kaku, penuh aturan, menuntut kepatuhan tanpa banyak ruang diskusi. Cocok untuk kondisi tertentu, tapi bisa mematikan kreativitas jika berlebihan.Guru Demokratis
Terbuka terhadap masukan, mengajak siswa berdiskusi, dan mendorong kemandirian berpikir. Gaya ini sangat mendukung pembelajaran yang bermakna.-
Guru Permisif/Pasif
Terlalu santai, bahkan terkesan lepas tangan. Biasanya hanya memberi tugas tanpa pendampingan, dan inilah yang paling banyak dikeluhkan siswa. Guru Transformasional
Menginspirasi, penuh empati, inovatif, dan mampu membangkitkan semangat belajar. Inilah tipe ideal guru sejati yang patut diteladani.
Ciri Guru Sejati yang Patut Diteladani
Guru sejati hadir secara utuh; bukan hanya fisiknya di kelas, tapi juga jiwanya dalam setiap proses belajar. Ia tidak hanya menyuruh, tetapi membimbing.Â
Ia tidak hanya menilai, tetapi memberi umpan balik yang membangun. Ia mampu melihat potensi anak, menyesuaikan metode, dan membangun hubungan yang membuat siswa merasa dihargai.
Guru sejati memahami bahwa setiap anak belajar dengan cara berbeda, dan tugas kita adalah memfasilitasi, bukan memaksakan. Ia tahu bahwa tugas bukan tujuan utama, melainkan alat bantu.Â
Maka, alih-alih menumpuk tugas, ia menciptakan aktivitas bermakna yang membuat anak ingin belajar, bukan sekadar terpaksa menyelesaikan pekerjaan rumah.
Dampaknya Jelas: Anak Bahagia, Belajar Jadi Bermakna