Maka, anak kecil secara alami kesulitan mengontrol impuls. Larangan keras tanpa empati justru membuat mereka bingung atau stres.
Solusi Efektif: Dari Larangan Menjadi Komunikasi Positif
Daripada terus melarang, yuk ubah pendekatan kita. Ini beberapa strategi jitu yang bisa dicoba:
1. Alihkan dengan Aktivitas Positif
Misal anak melompat-lompat di sofa, katakan, “Wah, kamu sedang semangat banget ya! Yuk, kita lompat-lompatan di halaman.”
2. Ubah Kalimat Jadi Positif
Daripada berkata “Jangan lari!”, ubah menjadi “Yuk, jalan pelan-pelan ya biar nggak jatuh.”
3. Berikan Alasan yang Masuk Akal
Anak butuh tahu mengapa. Contoh: “Kalau kamu terus main HP, nanti matanya bisa sakit, lho. Lebih enak main lego atau gambar yuk sebentar.”
4. Validasi Perasaannya
Saat anak menangis karena tak diberi permen, hindari langsung memarahi. Cobalah: “Kamu sedih karena nggak dapat permen, ya? Mama ngerti. Tapi kita simpan untuk besok ya, biar giginya tetap sehat.”