Di balik gemuruh air yang jatuh dari ketinggian dan rimbunnya pepohonan kaki Gunung Galunggung, tersembunyi sebuah air terjun yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga dipercaya menyimpan khasiat luar biasa.
Curug Cikahuripan Galunggung, begitu warga menyebutnya, bukan sekadar destinasi wisata alam biasa. Dikenal karena kejernihan airnya dan suasana yang magis, curug ini disebut-sebut mampu memancarkan aura muda bagi siapa pun yang mandi atau sekadar membasuh wajah di sana.
Lebih dari itu, ada kisah-kisah mistis yang terus hidup di tengah masyarakat: dari cerita penyembuhan, ngalap berkah, hingga larangan-larangan tak tertulis yang wajib ditaati pengunjung.
Alam Perawan yang Menyimpan Ketenangan
Terletak di wilayah Tasikmalaya, tepatnya di kawasan Galunggung yang terkenal dengan pesona alamnya, Curug Cikahuripan belum banyak dijamah wisatawan arus utama.
Akses menuju lokasi membutuhkan tenaga ekstra, dengan medan tanah dan bebatuan yang terkadang licin. Namun begitu sampai di sana, semua lelah seakan terbayar lunas. Air yang mengalir jernih dari ketinggian, ditambah gemuruh lembut dan hawa dingin yang menyusup kulit, memberikan ketenangan lahir dan batin.
Airnya begitu jernih hingga dasar kolam alami terlihat jelas. Di sekeliling curug, pepohonan lebat berdiri seolah menjaga kesucian tempat ini. Bagi sebagian warga, tempat ini lebih dari sekadar objek wisata. Ia adalah ruang spiritual, tempat "berobat" lahir dan batin.
Mitos, Pantangan, dan Aura Mistis
Tak sedikit cerita mistis beredar tentang curug ini. Warga meyakini bahwa Curug Cikahuripan dahulu menjadi tempat mandi para wali atau sesepuh spiritual. Tak heran jika hingga kini, banyak pantangan yang harus dijaga.
Salah satunya, dilarang berkata kasar atau bertingkah tidak sopan selama berada di sekitar curug. Konon, mereka yang melanggar akan mengalami gangguan atau kesialan saat pulang.
“Curug ieu teu bisa disampah. Mun jalma sompral, biasana langsung ngarasa aya nu teu beres,” ujar Pak Ujang, warga setempat. (Curug ini tidak boleh dikotori. Kalau ada yang berperilaku buruk, biasanya langsung merasakan hal yang aneh.)
Air Penyembuh? Kisah Seorang Warga Sukabumi
Salah satu kisah yang menjadi buah bibir adalah pengalaman seorang warga asal Sukabumi yang disebut-sebut sembuh dari sakit bertahun-tahun akibat santet, setelah mandi dan minum air dari Curug Cikahuripan.
Lelaki paruh baya itu telah berobat ke berbagai daerah di Jawa; dari dukun hingga pengobatan medis, namun tak kunjung sembuh. Hingga akhirnya, atas saran seseorang, ia datang ke Curug Cikahuripan.
Namun, kesembuhannya tidak terjadi seketika. Menurut warga, ia datang berkali-kali, setiap kali membawa air curug dalam jerigen kecil.
Di kesempatan ketiganya, pada jam 12 malam ia mandi langsung di bawah tetesan air terjun sambil memanjatkan doa. Sejak saat itu, katanya, tubuhnya mulai membaik dan hidupnya perlahan kembali seperti semula.
Kisah ini menyebar dari mulut ke mulut. Meski tak pernah dikonfirmasi secara medis, kepercayaan terhadap khasiat curug ini semakin kuat. Banyak yang kemudian datang bukan hanya untuk menikmati keindahan, tetapi juga untuk “ngalap berkah.”
Cerita Lain: Bayi Rewel yang Mendadak Tenang
Cerita mistis tak berhenti di sana. Ibu Neni, warga setempat, pernah membawa cucunya yang selalu menangis saat malam tiba.
“Teu pernah eureun ceurik, ti magrib nepi ka tengah wengi. Tos teu kiat asana teh, saur pituduh, bawa ka curug, ibakan diditu” ujarnya. (Tak pernah berhenti menangis, dari magrib sampai tengah malam. Karena sudah tak tahan, ada yang nyuruh saya bawa ke curug, dimandikan disana)
Sesampainya di sana, sang bayi dimandikan perlahan menggunakan air curug. Anehnya, sejak saat itu, si bayi tidak lagi menangis malam hari. “Sakitu we. Teu perlu ngomong naon-naon. Cukup niat jeung rasa syukur,” tambahnya.
Antara Mitos dan Realita
Meski cerita-cerita tersebut sulit dibuktikan secara ilmiah, sebagian orang mengaitkannya dengan kandungan air pegunungan yang murni dan kaya mineral.
Air bersih yang mengalir langsung dari hulu dipercaya baik untuk kulit, pencernaan, bahkan relaksasi otot dan pikiran. Hal inilah yang bisa menjelaskan mengapa banyak yang merasa "lebih sehat" atau "lebih segar" setelah mandi di Curug Cikahuripan.
Namun tentu saja, banyak juga yang percaya bahwa ada energi lain yang menjaga tempat ini—sebuah kekuatan alam yang tak terlihat namun nyata dirasakan.
Merawat Warisan, Menjaga Alam
Curug Cikahuripan Galunggung bukan hanya tempat wisata, tetapi juga warisan budaya dan spiritual masyarakat lokal. Menjaga kebersihan, sopan santun, dan niat baik saat datang ke sana adalah bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal.
Bagi siapa pun yang datang, entah untuk melepas penat, mencari ketenangan, atau mungkin mengharap sedikit keajaiban, curug ini selalu menyambut dengan gemericik yang lembut dan udara yang menyembuhkan.
Karena bisa jadi, seperti kata Pak Ujang, "Mun haté bersih, cai ge jadi ubar." (Kalau hati bersih, air pun jadi obat.)
Kalau ada yang nanya kenapa saya awet muda? ya jawabannya karena pernah cuci muka disana, hehe.. (bercanda). Pokoknya tempatnya indah, sejuk dan masih alami. Worth it lah berkunjung kesana.
Semoga bermanfaat..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI