Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Tanpa PR dan Ujian? Begini Suksesnya Finlandia Mendidik

16 April 2025   16:00 Diperbarui: 17 April 2025   09:32 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa dan Bendera Findlandia (Sumber: freepik/rawpixel.com)

Guru: Profesi Elit dan Terpercaya

Kualitas guru adalah fondasi utama suksesnya pendidikan Finlandia. Untuk menjadi guru, seseorang harus menempuh pendidikan setingkat magister (S2) dan melewati proses seleksi yang sangat ketat. 

Hanya sekitar 10% pelamar yang diterima setiap tahunnya. Pendidikan guru di Finlandia berfokus pada pedagogi, riset, dan praktik langsung di lapangan.

Yang menarik, guru di Finlandia memiliki otonomi penuh dalam memilih metode mengajar dan menyusun rencana pembelajaran. Mereka tidak ditekan oleh standar ujian nasional atau kewajiban administratif yang berlebihan. Hasilnya? Guru fokus menjadi pendidik sejati, bukan sekadar penyampai kurikulum.

“We trust our teachers,” kata Pasi Sahlberg, pakar pendidikan asal Finlandia.

Sekolah Bukan Tempat Stres, Tapi Ruang Tumbuh

Finlandia percaya bahwa anak-anak akan belajar lebih baik jika mereka merasa bahagia, aman, dan dihargai. Oleh karena itu, setiap sekolah dilengkapi dengan layanan konseling, makanan gratis berkualitas tinggi, bahkan pemeriksaan kesehatan rutin.

Tidak ada sistem ranking. Tidak ada perbandingan nilai antar siswa. Setiap anak dilihat sebagai individu dengan kebutuhan dan potensi unik. 

Bagi siswa dengan hambatan belajar, sekolah menyediakan sistem pendampingan dan intervensi dini yang personal dan inklusif.

Belajar Lewat Kehidupan, Bukan Sekadar Buku Teks

Kurikulum nasional Finlandia juga mendorong pembelajaran tematik dan lintas disiplin. Sebagai contoh, siswa tidak hanya belajar tentang “perubahan iklim” dalam pelajaran IPA, tetapi juga membahas dampaknya dalam Geografi, membuat kampanye dalam Bahasa, dan menciptakan solusi melalui Teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun