Haji Agus Salim mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan dunia sekaligus memperkuat ilmu agama. Ia menguasai banyak bahasa asing, membaca karya-karya ilmuwan dunia, namun tetap mendalami Al-Qur’an dan hadis.
Hal ini pula yang diwariskan kepada anak-anaknya: untuk menjadi pribadi yang seimbang antara akal dan hati.
Pendidikan ala Haji Agus Salim tidak menjadikan anak hanya pintar, tetapi juga bijak.
Bukan hanya terampil, tapi juga berakhlak. Itulah kombinasi yang kini banyak dirindukan dalam dunia pendidikan modern.
Refleksi untuk Orang Tua Masa Kini
Dunia kini mungkin telah berubah, tetapi nilai-nilai mendidik ala Haji Agus Salim tetap relevan. Keteladanan, dialog, nilai agama, kedisiplinan, dan cinta belajar; itulah warisan besar yang bisa kita tiru.
Menjadi orang tua bukan soal menyediakan segalanya, melainkan menghadirkan makna dalam tiap kebersamaan.
Menjadi pendidik bukan soal memaksa anak menjadi “yang kita mau”, tapi menemani mereka tumbuh sebagai manusia yang utuh, mandiri, dan penuh nilai.
Seperti yang dicontohkan Haji Agus Salim, mendidik anak bukan hanya soal mencetak masa depan, tapi juga soal menyemai peradaban.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI