Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari Gadai ke Omzet: Kisah Nyata Seorang Guru Honorer yang Bangkit dari Krisis

24 Maret 2025   13:00 Diperbarui: 24 Maret 2025   12:42 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gadai Perhiasan (Sumber: freepik.com)

Ketika Kehidupan Menguji, Haruskah Kita Berhenti?

Sebagai seorang guru honorer, saya terbiasa hidup sederhana dan mengatur keuangan sebaik mungkin. Namun, kehidupan sering kali memberi ujian yang tak terduga.

Suatu hari, anak sulung saya mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tulang. Tidak hanya sekali, ia harus menjalani operasi sebanyak empat kali. Dua kali di Tasikmalaya dan dua kali di RSO Dr. Suharso, Surakarta. Setelah itu, ia juga harus menjalani fisioterapi selama kurang lebih dua tahun.

Di tengah kesulitan tersebut, saya dihadapkan pada tantangan besar bagaimana membiayai semua pengobatan yang tidak sedikit? Dengan penghasilan sebagai guru honorer yang terbatas, mencari solusi keuangan yang cepat dan aman menjadi sebuah keharusan.

Menggadaikan Perhiasan: Awal dari Perjuangan Baru

Dalam kebingungan, saya akhirnya memutuskan untuk menggadaikan perhiasan yang saya miliki. Keputusan ini bukan hal yang mudah, tetapi saya percaya bahwa ini adalah langkah terbaik demi kesembuhan anak saya.

Beruntung, proses di Pegadaian sangat cepat dan mudah. Saya mendapatkan dana yang cukup dalam waktu singkat, tanpa harus menghadapi prosedur yang berbelit-belit seperti di bank. Dengan dana tersebut, saya mulai membiayai pengobatan anak saya.

Namun, saya sadar bahwa uang itu akan habis jika hanya digunakan untuk biaya medis. Maka, saya mencari cara agar dana tersebut bisa berkembang dan menjadi sumber penghasilan jangka panjang.

Mengubah Modal Menjadi Usaha: Kredit Sembako dan Pakaian di Kampung

Dengan sisa uang yang ada, saya mulai berpikir untuk berjualan. Saya membeli sembako dan pakaian dalam jumlah kecil, lalu menawarkan sistem kredit kepada para tetangga di kampung. Mereka bisa mengambil barang dan membayarnya secara mencicil setiap minggu.

Awalnya, saya khawatir apakah usaha ini akan berjalan lancar. Namun, saya tetap berusaha dengan penuh tekad. Alhamdulillah, banyak pelanggan yang berlangganan dan usaha saya mulai berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun