Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Mau Tertipu Lagi: Andai Shell atau Vivo Sudah Masuk Kecamatan, SPBU Pertamina Mungkinkah Ditinggalkan?

28 Februari 2025   12:00 Diperbarui: 28 Februari 2025   12:46 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shell dan Vivo: Pilihan yang Seharusnya Sudah Ada di Mana-Mana

Di kota-kota besar, mereka yang beruntung memiliki akses ke Shell atau Vivo sudah banyak yang meninggalkan SPBU Pertamina. 

Kenapa? Karena mereka menemukan pelayanan yang lebih baik, kualitas bahan bakar yang lebih terjamin, serta transparansi dalam setiap transaksi.

Shell dan Vivo selama ini dikenal memiliki standar pelayanan yang tinggi, minim kasus kecurangan, dan lebih profesional dalam mengelola SPBU mereka. 

Tidak ada cerita pengoplosan atau pengurangan takaran yang mencuat seperti di SPBU Pertamina. Apa yang dibayar konsumen adalah apa yang mereka dapatkan---tanpa tipu-tipu.

Sayangnya, hingga saat ini, Shell dan Vivo masih sulit ditemukan di banyak daerah kecamatan. SPBU mereka masih terkonsentrasi di kota-kota besar, membuat masyarakat di daerah kecil dan pinggiran tetap bergantung pada Pertamina, meskipun sudah merasa dikhianati berkali-kali.

Bayangkan jika Shell dan Vivo sudah hadir di seluruh kecamatan. Apakah masyarakat masih mau bertahan dengan SPBU Pertamina yang sering mengecewakan?

Masyarakat Butuh Pilihan, Bukan Paksaan

Di era modern, seharusnya konsumen berhak memilih layanan terbaik, bukan terpaksa bertahan dengan yang buruk hanya karena tidak ada alternatif.

Selama ini, masyarakat tidak benar-benar memilih SPBU Pertamina---mereka hanya tidak punya pilihan lain. Tetapi ketika pilihan itu hadir, kita sudah bisa menebak apa yang akan terjadi: SPBU Pertamina akan mulai kehilangan pelanggan secara besar-besaran.

Dan ketika itu terjadi, Pertamina tidak bisa lagi berlindung di balik monopoli dan status sebagai perusahaan milik negara. Mereka harus menghadapi konsekuensi dari kekecewaan masyarakat yang telah lama terpendam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun