Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa pondok pesantren dan Lembaga intelektual yang terpapar intoleransi. Baru-baru ini ada seorang mahasiswa di Jawa Timur yang diciduk aparat karena terbukti menjadi partisan kelompok ISIS sampai mengumpulkan dana untuk mereka.
Kenyataan ini memang sangat menyedihkan bagi negara kita, mengingat hal sudah kita lampaui untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Yang menyedihkan lagi mereka seakan tidak bisa menerima kenyataan bahwa kita punya banyak perbedaan; entah itu bahasa, etnis, keyakinan dan sebagainya.Â
Intoleransi dan kemudian radikalisme membuat ini menjadi parah. Sehingga muncul bom tiga gereja di Surabaya, bom di beberapa kota di Indonesia serta bom Bali dan Jakarta.
Peringatan 77 tahun kemerdekaan kita kali ini mungkin bisa kita jadikan momentum untuk memperbaiki prespektif terhadap bangsa dan negara.Â
Energi intoleran dan pemecah sebaiknya kita alihkan pada hal yang lebih realistis ; mewujudkan Pendidikan yang baik untuk generasi muda. Berusaha membantu mereka memecahkan masalah mereka dan lain sebagainya sehingga kitab isa lebih produktif dan maju.