Serangan Israel pada masyarakat Palestina yang sedang beribadah pada bulan Ramadhan dan berlanjut sampai sekarang memang mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Bukan saja soal wilayah yang mereka perebutkan tetapi soal hak azazi mereka terutama untuk beribadah yang terusik.
Kita memang pantas untuk marah kepada Israel yang dengan serampangan dan semena-mena menekan kaum Palestina, namun membawa konflik itu ke narasi yang berbau politik identitas juga hal yang salah.Â
Konflik yang terjadi hampir selama 100 tahun lalu ini (sejak perang dunia 1 dan Palestina dibawah Inggris dan kemudian dalam pengawasan PBB) memang membawa dampak besar bagi dunia. Karena perhatian sebagian besar masyarakat dunia memang tertuju kepada mereka dengan segala visi dan pandangan masing-masing soal bangsa dan negara itu.Â
Amerika Serikat (AS) misalnya. Negara ini khususnya di bawah presiden Donald Trump menyatakan bahwa berada di belakang Israel dan mati-matian membelanya. Namun kita semua tahu bahwa Israel dengan segala sepak terjangnya di Palestina. Menyerang umat yang sedang beribadah, apapun agama adalah sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia termasuk Hak Azazi Manusia (HAM).
Sama halnya dengan bagaimana kita geram dan mengutuk saat terjadi bom di Surabaya pada tahun 2018 lalu. Bomyang menewaskan puluhan orang di tiga gereja, tepat saat umat Kristen dan Katolik sedang beribadah. Bom memilukan dalam sejarah Indonesia sempat membuat masyarakat kota Surabaya syok karena selama ini mereka hidup dengan rukun, meski dengan keyakinan yang berbeda.Â
Kekerasan yang dilakukan oleh Israel itu menimbulkan reaksi yang beraneka di seluruh dunia. Dalam konteks Indonesia kini, perdebatan di media sosial, baik di Facebook, twitter, dan lainnya saling bersahutan antara pendukung Israel dan Palestina.
Hanya saja dalam narasi dan berbagai sikap kita soal Palestina dan Israel, jangan membawa persoalan ini ke ranah politik identitas. Karena dengan membawanya ke politikidentitas, akan membawa perpecahan pada bangsa kita. Kita mungkin masih ingat politik identitas yang dibawa-bawa saat beberapa pemilu pada beberapa tahun lalu. Cara itu membuat situasi sangat tidak nyaman pada negara dan bangsa kita yang ditakdirkan memang beraneka ragam ini.
Yang seharusnya kita kecam adalah bagaimana Israel itu melanggar hak untuk hidup karena selalu membawa konflik berdarah pada setiap kebijakannya.