Namun setelah itu, tiiiiiittttttttttttttt tak ada kabar lagi tentang guru penggerak. Dalam pandangan saya guru penggerak adalah salah satu program yang baik.
Bagaimana tidak, untuk masuk menjadi guru penggerak saja tidak mudah, harus melewati beberapa proses mulai dari mengisi biodata, esay, tes mengajar hingga wawancara.
Itu baru tes pertama, setelah itu selama kurang lebih enam bulan kita digembleng dalam format daring dan luring untuk mempelajari modul-modul serta mengimplementasikanya di sekolah.
Jika semua itu telah terlewati barulah kita mendapat "sertifikat guru penggerak". Pendidikanya tidak mudah dan panjang.
Diharapkan jika seorang guru telah menyandang guru penggerak, guru tersebut dapat menjadi motor penggerak rekan guru lainnya untuk berkoloborasi dan bersama-sama melakukan trasformasi pendidikan.
Walaupun dikenyataanya, itu tidak mudah!. Berbagai tantangan dari dalam dan luar sering kali menerpa guru penggerak. Belum kritik ini itu.
Dalam proses belajar dan bertumbuh itu semua adalah hal yang wajar, yang terpenting adalah terus berusa melakukan yang terbaik dan berkoloborasi untuk memajukan pendidikan.
Bahkan banyak rekan guru penggerak yang hari ini telah menajdi aktor pendidikan utama (kepala sekolah dan pengawas) serta telah memberikan perubahan yang signifikat pada sekolah yang dipimpin atau dibinanya.
Walaupun benar, untuk melakukan trasformasi pendidikan dan menjadi pemimpin pembelajaran tidak harus menjadi seorang guru penggerak.
Tetapi harus saya akui, program yang sangat kompetitif dan memberikan kesempatan kepada semua guru untuk mengikutinya serta memberi dampak yang nyata adalah suatu program yang perlu dilanjutkan.
Kendati akan dirubah namanya, formatnya atau cara pembelajarannya guru penggerak adalah guru yang memiliki kompetensi yang sama dan kesempatan sama untuk sama-sama membangun pendidikan Indonesia hari ini dan nanti.