Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka, Sudahkan Membuat Guru Merdeka?

17 Desember 2023   21:01 Diperbarui: 20 Januari 2024   05:18 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasu Guru Terbelenggu (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

Belum guru yang mendapat tugas tambahan sebagai bendahara BOS, pengurus barang atau lainnya membuat administrasi guru menjadi bertumpuk-tumpuk dan membuat guru semakin terbelenggu dengan administrasi.  

Ketika guru masih terbelenggu dengan berbagai administrasi tersebut apakah efektif guru membantu ketertinggalan peserta didik dalam konsep merdeka belajar?.

3. Adanya Diskriminasi Istilah Guru

Setelah diimplememntasikannya kurikulum merdeka, kita mengenal ada istilah baru di dalam penyebutan guru, istilah itu saat ini dikenal dengan "guru penggerak".

Guru penggerak adalah istilah bagi guru yang telah menyelesaikan semua tahapan dalam pendidikan guru penggerak dengan berbagai lika-liku yang dilaluinya.

Namun dengan adanya istilah "guru penggerak" hal itu mendiskriminasi peran guru lainnya di sekolah sehingga pada kenyataanya terjadi sebuah generalisasi.

Generalisasi itu kemudian menyebabkan terjadinya ketidak merdekaan di sekolah karena seolah-olah adanya perbedaan delegasi penugasan.

4. Guru Terkekang PISA

Disaat kurikulum merdeka menggemakan tentang perbedaan individu sebagai bagian dari karakter unggul peserta didik dan menghilangkan peringkat dalam dunia pendidikan kita.

Guru diminta untuk memacu kecerdasan literasi dan numerasi peserta didiknya hanya untuk memberikan informasi tentang sistem pendidikan yang dianut apakah sudah berjalan dengan baik atau sebaliknya.

Bahkan ketika saya melihat esensi PISA bagi Indonesia hanya sebatas perbaikan peringkat PISA dan partisipasi saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun