Rasa manis, gurih, asam bercampur menjadi satu. Lauk pauk yang disediakan pun terbilang langka dan asing bagi lidah orang Indonesia pada umumnya. Ada sih kebab domba (Lamb kebab) tapi hanya menjadi pelengkap bagi para tamu penyuka daging serta makanan penutup yang terdiri dari buah-buahan potong, kue tradisional ala Indonesia, cokelat dan minuman jus.
Alunan instrumen musik tradisional turut menghibur para tamu yang tengah menikmati santap makan malam (dinner) mereka. 2 musisi yang memainkan instrumen itu adalah Shahriyar Imanov dan Shukur Aliyev yang didatangkan langsung dari Azerbaijan.
Beberapa tamu yang hadir di antaranya memakai baju tradisional Azerbaijan yang atraktif. Dari anak kecil hingga dewasa mereka begitu percaya diri mengenakannya. Meski tak sedikit memakai pakaian atau gaun pesta yang lebih modern namun tak mengurangi kemurnian niat dan kesakralan acara pada hari itu.Â
Bagai sayur tanpa garam hambar rasanya. Inisiatif para delegasi Azerbaijan mengajak para tamu yang hadir untuk menari bersama mengelilingi membentuk lingkaran. Musik sayang jika tidak dilewatkan oleh tari-tarian. "Itu adalah tarian tradisional bangsa Azerbaijan, Milli Reqs. Reqs itu berarti tarian," ujar seorang gadis muda Azerbaijan, Nazrin. Nazrin ke Indonesia menjadi salah satu anggota rombongan delegasi parlemen perempuan Azerbaijan dalam perayaan seabad negaranya ini.
Akhir kata I would like to say Happy Birthday to 100th Anniversary Republic of Azerbaijan. May you prosper and wishful year ahead! Insha Allah.
Semoga kami rekan-rekan Blogger dapat terus bersinergi serta berkolaborasi dan menjadi bagian big family of Embassy of Azerbaijan in Indonesia. Besar harapakan kami siapa tahu suatu saat nanti mendapatkan kesempatan untuk menyambangi Baku atau bagian wilayah lain dari tanah Azerbaijan. Amiin ya rabbal alamiin :)
Wassalam
-Sam