Berangkat dari inspirasi kesuksesan ide ASAN, sambungnya, di Indonesia telah didirikan Mal Layanan Publik di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Banyuwangi, Denpasar, Batam, dan Tomohon. "Ide ini terkait dengan kebijakan Presiden Jokowi untuk membuat pengajuan tunggal secara daring untuk menyederhanakan proses birokrasi dan memperoleh kemudahan dalam melakukan bisnis yang lebih baik di Indonesia," jelas Asman.
Dalam bidang hubungan sosio-budaya, pemerintah Indonesia mencatat perkembangan positif yang ditandai dengan pendirian Pusat Studi Indonesia di Baku dan Azerbaijan corner di Jakarta, serta pengembangan Pencak Silat di Azerbaijan banyak diminati. Tersiar kabar bahwa aktor-aktor Indonesia dan atlet Pencak Silat sekaliber Iko Uwais banyak digemari di Azerbaijan.
Azerbaijan in the Past Time Stories
Setelah melalui proses panjang hingga berdarah-darah maka pada 28 Mei 1918 Republik Demokrasi Azerbaijan terbentuk. Sejarah berdirinya Azerbaijan membawa nilai tersendiri khususnya bagi modernisasi dan wajah negaranya bahkan tidak dimiliki oleh beberapa wilayah negara lain hingga sekarang. Beberapa nilai tersebut termasuk kebebasan, multikulturalisme, persamaan gender, demokrasi yang terus berlanjut saat ini.
Merupakan negara Republik demokrasi pertama di wilayah Timur serta menjadi negara Republik pertama dimana peran perempuan begitu diperhatikan dimana diberi hak pilih secara penuh di parlemen. Berkaca pada 100 tahun yang lalu perempuan telah memperoleh kehormatan duduk di parlemen. Untuk itu saat ini juga sekaligus merayakan 100 tahun Parlemen Azerbaijan, hak pilihnya bagi perempuan dan memperingati para pejuang pasukan bersenjata yang dimiliki oleh Azerbaijan.
Bendera negaranya tidak pernah berubah sejak diadopsi pada tahun 1918. Secara geografis letak batas wilayah Azerbaijan jika dilihat pada peta banyak yang dikuasai oleh negara tetangganya yaitu Armenia. Hal ini merupakan hasil dari pemberian pihak USSR dahulu kepada Armenia yang justru menguntungkan dan semakin memperbesar wilayah Armenia.
Tak cukup sampai di situ selama 27 tahun Azerbaijan kembali dijajah dan dikuasai oleh tindak agresi dan penghapusan etnis oleh Armenia yang menyebabkan 1 juta penduduk Azerbaijan mengungsi dan kehilangan anggota keluarganya. 20 persen wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional pun ikut diduduki.
Azerbaijan Nowadays
Belajar dari kepahitan tersebut nyatanya justru membawa Azerbaijan pada perubahan pola berpikir dan memberi pembuktian untuk terus bangkit, dan berani unjuk gigi dalam bertransformasi. Tercatat dari pencapaiannya yang secara signifikan dalam sektor pembangunan.