Dalam kesempatan yang sama Wakil Presiden sekaligus meresmikan perpustakaan digital wakil presiden (wapres digital library) yang berlokasi di Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta. Wapres Digital Library berisikan segala informasi dan sumber-sumber referensi, termasuk buku-buku yang pernah dihasilkan oleh para wakil presiden Indonesia, mulai dari wapres pertama Muhammad Hatta hingga periode yang kedua belas Jusuf Kalla.
Diakuinya dengan membaca kita dapat memecahkan suatu masalah yang terjadi di berbagai daerah dan lebih berpikir logis dengan kepala dingin. Satu per satu potensi konflik, yang menjadi penyebab konflik berikut dengan motifnya terurai secara bertahap. Sehingga keadilan akan dapat terbangun di suatu daerah.
Pada kesempatan ini pula ditampilkan video testimoni JK yang bertemakan Cinta Damai merupakan video berisikan perjalanannya selama ini yang telah memberikan kontribusinya demi terciptanya rekonsiliasi (perdamaian) wabil khusus yang terjadi di kota rawan konflik seperti di Ambon, Poso dan Nanggroe Aceh Darussalam. Seperti diketahui ada peran serta aktif dan nama besar JK dalam menyelesaikan perundingan perdamaian tersebut.Â
Tidak hanya itu saja selain berperan sebagai juru damai, ide awal dari pengembangan perpustakaan Wapres adalah keinginan untuk menyampaikan suatu informasi terkait dengan wakil presiden selama ini baik berupa kegiatan maupun pidato para Wakil Presiden dirasa masih kurang tersedia, baik di perpustakaan maupun di tempat lainnya.
Setwapres (Sekretariat Wakil Presiden) akan bekerjasama dengan Perpusnas dalam upaya mengumpulkan dan melestarikan serta menyebarluaskan informasi kegiatan Wakil Presiden, sehingga diharapkan para mahasiswa dan pelajar mendapatkan akses informasi dimana saja dan kapan saja baik melalui internet ataupun bisa datang langsung ke perpustakaan sekretariat Wakil Presiden.Â
Dalam kerja sama dengan Perpustakaan Nasional, pihaknya juga akan membangun seluruh benda-benda atau dokumen-dokumen bersejarah yang pernah diterima atau dimiliki oleh Wakil Presiden selama periode masa jabatannya.
Muhammad Syarif Bando selaku Kaperpusnas mengungkapkan rakornas bertujuan untuk mengintegrasikan program yang telah berkembang di semua jenis perpustakaan di Indonesia yang mengacu pada amanat Undan-Undang Nomor 43 Tahun 2007 yang melibatkan seluruh stakeholderperpustakaan, elemen konstitusi dan hukum.
Rakornas yang diselenggarakan oleh Perpusnas menjadi bagian dari suatu langkah penting pemerintah untuk menyelenggarakan program peningkatan literasi dan kegemaran budaya membaca. Salah satu upaya untuk meningkatkan literasi bangsa adalah dengan mendorong dinas-dinas perpustakaan di tingkat daerah seperti kabupaten, kota dan provinsi untuk mengembangkan kegiatan literasi yang berbasis komunitas di tingkat lokal dan memobilisasi seluruh kekuatan sosial dan komunitas yang nantinya membantu program nasional dalam meningkatkan literasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.