Historical Backgrounds
Azerbaijan merupakan hasil jajahan dari pecahan Soviet selama 7 dekade yang baru memperoleh restorasi kemerdekaannya pada tahun 1990.
Bentuk benderanya memiliki makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari tiga garis yang sama dan sebangun. Garis biru berarti melambangkan keturunan bangsa Turki, warna merah simbolisasi dari niatan untuk menciptakan sebuah negara maju dan demokrasi yang matang, garis hijau-hijau mencerminkan afiliasi dengan peradaban Islam. Pada bagian tengah garis terdapat simbol bulan sabit dan sebuah bintang bersegi delapan.
Bangsa Azerbaijan sendiri telah berusia tua. Dikenal multikultural dengan bercampurnya antara budayanya, segi agama dan sekelompok etnis yang nyatanya malah dapat hidup saling berdampingan, damai, harmonis dan bersahabat.
Art and Culture
Azerbaijan memiliki warisan artistik budaya dan intelektualitas yang kaya. Namun sebagian besar peninggalannya kini dipamerkan di museum kenamaan dunia seperti London, Paris, Washington, Istanbul, Kairo, Roma dan kota besar lainnya di dunia.
Tidak seperti negara Timur Tengah lain layaknya Mesir dan Arab yang lekat dengan musik gambusnya, beda halnya dengan Azerbaijan yang memiliki ciri khas berupa musik  yaitu mugham. Musik nasional ini telah tercatat di warisan budaya dunia UNESCO. Dari segi susastera Azerbaijan memberikan sumbangan pengembangan paham oriental dan oksidental dari masa lalu hingga saat sekarang.
Sementara untuk seni pertunjukan dan teatrikal sudah eksis sejak tahun 1873. Musisi dan penarinya mampu menyedot perhatian banyak wisatawan dunia baik lokal, negara-negara di Timur dan Barat. Hal ini dibuktikan dengan karya pementasan Leyli dan Menenun hasil karya Uzeyir Hajibeyli tahun 1908 yang mahsyur di Eropa Timur.