"Waduhhh ..." Kata Bowo sambil menepuk jidatnya.
"Kenapa, Pak?" Tanya petugas.
"Saya lupa. Kunci pas itu baru saya beli beberapa waktu lalu, karena baut kabel aki kendaraan yang saya pakai sering lepas. Biar terbawa terus, makanya saya masukkan di tas. Kemarin waktu berangkat, saya lupa mengeluarkannya. Saya pikir juga ngga apa-apa, karena bukan benda tajam." Kata Bowo.
"Ngga boleh, Pak. Kecuali kalau dimasukkan di bagasi." Kata petugas lagi sambil tersenyum.
"Saya ngga pakai bagasi, Mas." Jawab Bowo lagi.
"Kalau begitu, harus ditinggal, Pak." Kata petugas lagi.
Bowopun menyerah. Dia tidak mau berdebat soal kunci pas itu. Toh harganya tidak seberapa, walaupun di saat tertentu, kunci pas itu sangat diperlukan. Namun, karena itu ketentuan di bandara, mau tidak mau Bowopun mengikutinya.
Setibanya di ruang tunggu keberangkatan, masing-masing jamaah mencari tempat duduk untuk menunggu keberangkatan. Sambil bersenda gurau, para jamaah ada yang menikmati cemilan, berfoto dan lain-lain. Sambil bercengkrama dengan para jamaah haji, Bowo menyesali mengapa dia tidak mengeluarkan kunci pas sewaktu di rumahnya.
Waktupun berlalu. Pesawat yang akan mengangkut merekapun tiba. Penumpang yang menggunakan kursi roda diprioritaskan untuk naik ke pesawat terlebih dahulu. Selanjutnya, para jamaah lainpun menyusul. Merekapun kembali ke kampung halamannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI