Mohon tunggu...
Nugroho Kuncoro Yudho
Nugroho Kuncoro Yudho Mohon Tunggu... Master Trainer, Praktisi Kesehatan dan Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan

Praktisi Kesehatan, Instruktur Master, Penulis, Pelatih Pembina Pramuka

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aktivitas Seksual Risiko Tinggi Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

21 Juni 2025   11:58 Diperbarui: 21 Juni 2025   12:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi remaja perempuan dan kanker serviks  (Gemini/AI)

a. Edukasi seksual yang sehat dan bertanggung jawab termasuk menunda aktivitas seksual sampai usia matang secara fisik dan psikologis serta melalui proses yang bertanggung jawab (pernikahan dan tanpa kekerasan).

b. Vaksinasi HPV sejak usia dini (usia 9--14 tahun) untuk mencegah infeksi HPV sebelum terpapar melalui aktivitas seksual. Vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah infeksi HPV risiko tinggi.

c. Praktik seks aman, yaitu setia pada satu pasangan dan menghindari perilaku seks berisiko sangat efektif dalam mengurangi kemungkinan terpapar virus HPV. Pada pasangan yang berisiko, penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan HPV dan PIMS, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan risiko, karena HPV dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit di area genital.

d. Skrining rutin pada Perempuan yang telah aktif melakukan hubungan seksual dengan pemeriksaan Pap Smear atau IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) secara teratur untuk mendeteksi perubahan sel prakanker pada serviks sejak dini, sehingga dapat diobati sebelum berkembang menjadi kanker.

e. Tidak merokok atau menghirup asap rokok, karena menghirup asap rokok juga merupakan faktor risiko penting yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit serta infeksi HPV lebih sulit hilang.

Pesan untuk Remaja dan Orang Tua:

Pergaulan remaja perlu dijaga sesuai dengan norma sosial dan agama.

  • Pernikahan usia dini bukan solusi untuk mengatasi masalah Kesehatan reproduksi remaja, namun tidak melakukan hubungan seksual di usia remajalah upaya terbaik.
  • Seks bukan hanya soal fisik, tetapi juga menyangkut risiko kesehatan jangka panjang.
  • Lindungi diri dengan informasi yang benar, bukan mitos atau tekanan pergaulan.
  • Orang tua perlu membuka komunikasi sehat dan edukatif agar anak tidak mencari informasi dari sumber yang salah.

Penutup:

Perilaku seksual berisiko, seperti berhubungan seks pada usia dini dan berganti-ganti pasangan, secara signifikan meningkatkan risiko seseorang terpapar dan terinfeksi HPV, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker serviks pada perempuan. Mencegah kanker serviks dimulai dari keputusan bijak semasa remaja. Jangan biarkan kesalahan masa muda menjadi ancaman serius di masa depan. Perilaku seks aman dan sehat adalah bagian dari perlindungan diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun