Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meluruskan Mitologi Lowo Ijo

19 April 2021   17:10 Diperbarui: 19 April 2021   18:00 5078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak Mataram di situs Pleret (tribunnews.com)

Kok Bisa Antagonis?

Lantas pertanyaannya, mengapa Pasingsingan dan Lowo Ijo dijadikan peran sebagai antagonis dalam novel berkisah seputaran sejarah Matrama dan Demak? Bahkan ada sinetron dan film menceritakan kejahatan tokoh Lowo Ijo sebagai perampok dan perusak tatanan sosial rakyat.

Lha kok bisa seh, tokoh pesantren dijadikan tokoh antagonis? Atau namanya kebetulan sama ya? 

Jawaban simpel: ya suka suka penulisnya.

Jawaban rumit: mungkin ada keberpihakan politis di mana kekuatan politik Mataram di sisi Barat kadang bisa berbenturan dengan politik di kawasan tapal kuda sisi Timur.

Jawaban yang benar: silakan bertanya ke ahli sejarah.

Setidaknya artikel ini mewartakan bahwa sebagian novel itu ada yang kurang pas dalam memfigurkan tokoh-tokohnya. Terutama, Syeh Jalaluddin Lowo Ijo dan Kanjeng Raden Tumenggung Pasingsingan.

Wallahu'alam. (19.04.2021/Endepe) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun