Kok Bisa Antagonis?
Lantas pertanyaannya, mengapa Pasingsingan dan Lowo Ijo dijadikan peran sebagai antagonis dalam novel berkisah seputaran sejarah Matrama dan Demak? Bahkan ada sinetron dan film menceritakan kejahatan tokoh Lowo Ijo sebagai perampok dan perusak tatanan sosial rakyat.
Lha kok bisa seh, tokoh pesantren dijadikan tokoh antagonis? Atau namanya kebetulan sama ya?
Jawaban simpel: ya suka suka penulisnya.
Jawaban rumit: mungkin ada keberpihakan politis di mana kekuatan politik Mataram di sisi Barat kadang bisa berbenturan dengan politik di kawasan tapal kuda sisi Timur.
Jawaban yang benar: silakan bertanya ke ahli sejarah.
Setidaknya artikel ini mewartakan bahwa sebagian novel itu ada yang kurang pas dalam memfigurkan tokoh-tokohnya. Terutama, Syeh Jalaluddin Lowo Ijo dan Kanjeng Raden Tumenggung Pasingsingan.
Wallahu'alam. (19.04.2021/Endepe)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI