Karena gas alam sebagian besar terbuat dari metana, yang menyedot oksigen dan membuat sulit bernapas, ada kekhawatiran yang nyata tidak hanya bagi satwa liar tetapi juga bagi orang-orang yang tinggal di dekat desa Derweze. Faktanya, ketakutan ini dibenarkan karena tidak lama setelah keruntuhan, hewan di gurun mulai mati.
Malah Jadi Kawasan Turisme
Saat itulah para ilmuwan bertindak dan memutuskan untuk membakar gas tersebut, karena gas alam tidak dapat terperangkap. Mereka mengira prosesnya akan memakan waktu beberapa minggu, tetapi ternyata salah --- apinya terus berkobar sejak saat itu. Faktanya, para ilmuwan masih belum memahami seberapa banyak gas alam yang memicu api. Sekarang, kawah Darvaza menarik ratusan turis setiap tahun yang datang untuk melihat fenomena aneh dan tampak menyeramkan.
Pada tahun 2010, presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow, mengunjungi kawah tersebut dan mengatakan bahwa kawah tersebut harus ditutup. Dan pada 2013 dia mendeklarasikan bagian gurun yang berisi kawah sebagai cagar alam.
Namun, sampai hari ini, Gerbang Neraka masih menyala terang dan pada malam hari cahaya jingga yang jahat dapat terlihat bermil-mil jauhnya.
Bagaimana pada tahun 2021 ini?
Yang penasaran dapat ke sana silakan saja. Namun perlu mewaspadai, jangan-jangan tidak bisa pulang ke negeri kita ini. Mungkin nyici ke Sidoarjo dulu karena luapan lumpur mulai berhenti, namun masih ada kekhawatiran bawahnya akan njemplong kalau kawasan steril dihuni manusia lagi.
Walahh..... meden-medeni. Salah satu manfaat doa adalah bahwa realitanya kita buta terhadap misteri alam, sehingga kita hanya mampu memohon perlindungan dari mara bahaya. Sambil takjub betapa ciptaan ini sangat dahsyat, dan bagaimana dengan misteri lain di dunia ini yang sebagian besar belum terpecahkan. Subhanallah.... Maha Suci Allah sungguh semua ini tidak sia-sia.
Selamat menyambut sahur nanti ya.. sekarang baru jam 22.30 WIB.
(17.04.2021/Endepe)