Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Letak Surga Neraka? Pintu Neraka di Turkmenistan?

17 April 2021   22:32 Diperbarui: 17 April 2021   23:20 3777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu neraka (foto: sputniknews.com) 

Pernahkah mendengar LUSI yang menghebohkan di kawasan selatan Surabaya? Lusi, adalah lumpur Sidoarjo yang merendam puluhan hektar kampung karena pengeboran gas yang gagal. Bor bukannya mendapatkan gas, malahan memantulkan lumpur yang didorong oleh kekuatan dari dalam bumi. Namun, tidak ada nyala api sehingga patut diduga daya gasnya rendah, hanya mampu melemparkan lumpur namun bukan semburan api. 

Dampaknya, sampai sekarang kawasan Porong Sidoarjo masih disterilkan akibat mbak Lusi yang masih mengkhawatirkan. Jangan-jangan ambles jadi rongga lumpur mematikan.

Nah, ada fenomena lain yang dahsyat di Turkmenistan.  Saya akan kisahkan dengan referensi  tulisan Jessica Steward (2020) yang menceritakan "Pintu Neraka" telah menyala hampir lebih dari 50 tahun. Jadi ini menjawab sementara bagi yang penasaran, di mana surga dan di mana neraka. Surga di langit, belum diketahui. Namun neraka telah ditemukan pintunya. 

Gurun Berminyak 

Jauh di jantung Gurun Karakum Turkmenistan, kawah berapi bersinar siang dan malam. Dikenal dengan bahasa sehari-hari sebagai Pintu ke Neraka atau Gerbang Neraka, lubang api ini telah menyala terus menerus selama lebih dari 50 tahun. Jadi apakah kawah yang dipenuhi api ini dan bagaimana bisa berakhir di gurun? Untuk jawaban itu, kita perlu melihat kembali sejarah Turkmenistan.

Pada tahun 1971, ketika negara itu menjadi bagian dari Uni Soviet, para insinyur Soviet datang ke gurun untuk mencari ladang minyak. Sebuah rig pengeboran didirikan untuk memeriksa kualitas minyak di daerah tersebut, tetapi mereka segera menyadari bahwa mereka sama sekali tidak mengebor minyak. 

Sebaliknya, rig berat mereka terletak di atas kantong besar gas alam yang tidak dapat menahan beban yang sangat besar itu dan segera runtuh.

Kamp Hancur Hewan Mati 

Seluruh kamp hancur menjadi rongga berbentuk mangkuk raksasa yang disebut kawah Darvaza. Berukuran 230 kaki dan kedalaman 65 kaki, itu sangat besar dan segera para ilmuwan memiliki masalah nyata di tangan mereka. Keruntuhan tidak hanya memiliki efek riak yang menyebabkan beberapa kawah lainnya terbuka, tetapi gas alam dengan cepat keluar. 


Karena gas alam sebagian besar terbuat dari metana, yang menyedot oksigen dan membuat sulit bernapas, ada kekhawatiran yang nyata tidak hanya bagi satwa liar tetapi juga bagi orang-orang yang tinggal di dekat desa Derweze. Faktanya, ketakutan ini dibenarkan karena tidak lama setelah keruntuhan, hewan di gurun mulai mati.

Malah Jadi Kawasan Turisme 

Saat itulah para ilmuwan bertindak dan memutuskan untuk membakar gas tersebut, karena gas alam tidak dapat terperangkap. Mereka mengira prosesnya akan memakan waktu beberapa minggu, tetapi ternyata salah --- apinya terus berkobar sejak saat itu. Faktanya, para ilmuwan masih belum memahami seberapa banyak gas alam yang memicu api. Sekarang, kawah Darvaza menarik ratusan turis setiap tahun yang datang untuk melihat fenomena aneh dan tampak menyeramkan.

Pada tahun 2010, presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow, mengunjungi kawah tersebut dan mengatakan bahwa kawah tersebut harus ditutup. Dan pada 2013 dia mendeklarasikan bagian gurun yang berisi kawah sebagai cagar alam. 

Namun, sampai hari ini, Gerbang Neraka masih menyala terang dan pada malam hari cahaya jingga yang jahat dapat terlihat bermil-mil jauhnya.

Bagaimana pada tahun 2021 ini? 

Yang penasaran dapat ke sana silakan saja. Namun perlu mewaspadai, jangan-jangan tidak bisa pulang ke negeri kita ini. Mungkin nyici ke Sidoarjo dulu karena luapan lumpur mulai berhenti, namun masih ada kekhawatiran bawahnya akan njemplong kalau kawasan steril dihuni manusia lagi. 

Walahh..... meden-medeni. Salah satu manfaat doa adalah bahwa realitanya kita buta terhadap misteri alam, sehingga kita hanya mampu memohon  perlindungan dari mara bahaya.  Sambil takjub betapa ciptaan ini sangat dahsyat, dan bagaimana dengan misteri lain di dunia ini yang sebagian besar belum terpecahkan. Subhanallah.... Maha Suci Allah sungguh semua ini tidak sia-sia. 

Selamat menyambut sahur nanti ya.. sekarang baru jam 22.30 WIB. 

(17.04.2021/Endepe) 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun