Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Semakin Disiplin Ibadah dengan Pagar Pandemi

14 April 2021   10:43 Diperbarui: 14 April 2021   10:55 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan Saat Pandemi, Belajar dari Tahun Lalu dapat dikatakan sebagai bahasan yang membandingkan bagaimana pandemi di awal dan sekarang kita masuk ke tahun 2. Sebagaimana diketahui, pandemi mengemuka di tanah air pada Maret 2020. Dan sekarang kita sudah masuk pada April 2021. Jika Ramadan 1441 H  dimulai padaJumat 24 April 2020, maka Ramadhan 1442 Hijriah dimulai pada Selasa 13 April 2021. Jadi pada tahun ini kita memasuki periode Ramadhan pandemi tahun ke-2.

Compare and contrast, membandingkan dengan tahun lalu, saya mencatat ada 5 poin utama yang menarik.

(1) Kesadaran terhadap kematian mendadak

Di awal pandemi, kebanyakan orang seperti tidak percaya. Bahwa virus itu ada dan membahayakan. Lantas satu persatu tetangga, handai taulan, mendadak berpulang. Kewalahan di awal karena seperti tidak percaya, namun handai taulan terlanjur meninggal dunia. Dan bertubi-tubi. Dan banyak. Akhirnya, prosesi ibadah yang di awal pandemi masih kurang disadari terhadap alert dari dead of covid19, sekarang mulai disadari dan semakin sadar bahwa mati mendadak bisa terjadi.

Definisi mati mendadak adalah baru seminggu berjumpa sehat, begitu divonis covid19 masuk rumah sakit, lantas meninggal dunia. Padahal bisa jadi barusan ketemu shalat berjamaah. Ramadhan kali ini semua jamaah waspada dan sadar adanya risiko covid19 sehingga semakin disiplin protokol. 

(2) Disiplin protokol semakin meningkat 

Dulu yang menggunakan masker bisa dihitung dengan jari. Sekarang hampir semua jamaah menggunakan masker. Ya bisa saja ada jamaah di pedalaman yang tidak menggunakan masker. Namun di sekitar saya, kawasan Gresik - Surabaya, disiplin protokol ini semakin meningkat. Bahkan ada masjid yang menolak jamaah yang tidak menggunakan masker. Ada juga masjid yang membagi masker bagi jamaah yang lupa memakai masker. 

Demikian halnya dengan sajadah. Diwajibkan membawa sendiri-sendiri, dan karpet digulung. Hal ini untuk mengantisipasi tempat sujud terkena ingus atau dengus hidung jamaah yang berbeda-beda. Sehingga, diwajibkanlah membawa sajadah sendiri-sendiri. 

STIAMAK bakti Ramadhan di era Pandemi. Foto di flier sebelum pandemi.  (Dokpri)
STIAMAK bakti Ramadhan di era Pandemi. Foto di flier sebelum pandemi.  (Dokpri)

(3) Pertobatan semakin baik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun