Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Terusan Kra Thailand 2025 Matikan Singapura?

28 Maret 2021   06:57 Diperbarui: 28 Maret 2021   19:00 12515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potong kompas hasil potong pulau di Terusan Kra Thailand (foto: Saumya Joshi/claws.in)

Namun lebih dari itu, terdapat sembilan terusan lainnya yang tujuannya untuk mempersingkat lalu lintas kapal barang dan kapal penumpang. Terusan Saimaa menghubungkan danau Saimaa dengan Teluk Finlandia dekat Rusia. Terusan Saima (42,9 km) dibangun tahun 1845-1856. Terusan Manchester di Inggris (57 km) menghubungkan Manchester dengan Laut Irlandia tahun 1894. Terusan Alphonse XIII (85 km) tahun 1926 menghubungkan Seville dan Teluk Kadis.

Terusan Kei (98 km) menghubungkan Laut Utara Jerman dengan Laut Baltik. Terusan Volga-don (100 km) menghubungkan Laut Hitam dan Laut Kaspia tahun 1952. Terusan Houston (91 km), menghubungkan Teluk Houston Amerika Serikat dengan Teluk Meksiko. Terusan Panama (82 km) di Tanah Genting Panama, menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Pembangunan berlangsung lama karena kesulitan alam pegunungan dan batu-batu cadas, dimulai tahun 1500, selesai tahun 1914.

DAMPAK EKONOMI KANAL KRA 

Bagaimana dampak ekonomi pembangunan Kanal Kra bagi Indonesia. Silakan disimak data dari Supply Chain Indonesia sebagai berikut:

Dampak ekonomi Kanal Kra (foto: suplychainindonesia.com)
Dampak ekonomi Kanal Kra (foto: suplychainindonesia.com)
Kalau dari data dimaksud, ada risiko kerugian di awal pembangunan Kanal Kra bagi Indonesia. Bisa jadi karena adanya lost income layanan pandu (pilotage at sea) di Selat Malaka yang berpotensi hilang karena kapal sudah tidak akan melintas di Selat Malaka lagi. Juga kalkulasi lain yang bisa jadi adalah hitungan formula. 


Saya yakin itu belum dihitung dari potensi pendapatan meningkatnya traffict kapal di Pelabuhan Kualatanjung atau Pelabuhan di Medan. 

Akankah Indonesia ikut berperan aktif dalam konteks ini? Semoga demikian. 

Momentum ini juga ingin saya gunakan untuk menghimbau FSAI dan ASBUPI untuk bersama melakukan kajian dalam perspektif administrasi bisnis logistik dan kepelabuhanan.  Sebagaimana diketahui, STIAMAK BArunawati SUrabaya intensif mengajak FSAI yakni Forum Studi Administrasi Bisnis dan Kemaritiman yang beranggotakan AMNUS Banjarmasin, STIAMAK Surabaya, STIMARYO Yogyakarta, AKPN Bahtera Yogyakarta, WIBHAKTA Yogyakarta, UNTAG Semarang, PT PMLI Jakarta, dan PIP Merauke untuk meningkatkan kerja sama di dalam Tridharma Perguruan Tinggi. 

Demikian halnya dengan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ASBUPI) yang juga diharapkan berperan lebih aktif menghadapi semua potensi pengembangan bisnis kemaritiman masa depan. 

Momentum memahami pembelajaran, mitigasi risiko, termasuk konseptualisasi potensi bisnis pasca stagnasi di Kanal Suez dan peluang masa depan Kanal Kra Thailand, adalah pekerjaan rumah yang sangat prospektif untuk masa depan bisnis kemaritiman dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun