Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ke Mana Pergi Warga Senior di Indonesia?

19 Januari 2021   22:59 Diperbarui: 21 Januari 2021   11:52 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak lansia yang memerlukan home visit sebagai ujud kepedulian kita (Foto: DokGembul)

Suatu ketika saya kedatangan tamu dari Korea. Mitra yang sangat baik, sehingga kami masih suka bertegur sapa, meski sekarang lewat dunia maya. Saya pernah di  sana hampir 1 bulan di Mokpo, Korea Selatan. 

Nah, gantian mereka datang ke Surabaya, saya menyambut dan mengajak jalan-jalan seputaran Surabaya. Karena waktu yang terbatas, maka hanya di seputaran Hotel Sangri La ketika itu. 

Ngobrol sana-sini, pengalaman yang membuat iba adalah ketika salah satu teman Korea merasa percaya diri menggigit cabe rawit sampai  3 biji tanpa gorengan kayak kita. Sekedar nyeplus sambil makan soto ketika itu. 

Saya sudah memperingatkan kalau cabe kecil itu really very hot, loh gak percaya. Akhirnya kepedesan sampai keluar air mata. Antara kasihan sambil mau ketawa sedih, karena dia menganggap cabe itu manis pedes sedikit, bukan puedess kayak gitu. 

Singkat cerita, selesei obrolan dan di lain hari kami berbincang tema lain. Mereka bertanya dengan penuh antusias, "Bukankah kalian itu tidak minum alkohol dan menghindari babi, jauh dari lemak, mengapa saya tidak melihat satu pun orang tua (senior citizenship) yang lalu lalang di seputaran sini?"

"Kok arah pertanyaan ke situ, itu terkait keyakinan religi setiap orang," Jawab saya tanpa ekspresi marah, ya biasa saja.


"Lho maksud saya gini, kan kalian tidak minum alkohol dan lemak, bukankah itu harusnya banyak orang tua, usia lebih panjang dari kami yang suka minum, dan makan lemak, tapi mengapa di jalanan jarang kami lihat ada orang tua berjalan santai sekedar untuk jalan-jalan atau menjalankan aktivitas," Tanya mereka sambil menjelaskan maksudnya.

Akhirnya saya jadi paham. Pada waktu saya di Korea, memang lazim kita melihat orang tua yang naik bis kota sendirian sekedar ke pasar atau taman kota. 

Demikian halnya ketika saya di Jepang, juga banyak orang berusia tua,lansia, yang melakukan aktivitas biasa seperti warga berusia muda lainnya. Lansia tetap aktif, adalah hal yang biasa di sana. Kok beda dengan di negara kita ya ?

Normal, banyak lansia tetap aktif di Korea. Namun, memang mengapa ya di sekitar Surabaya khususnya, jarang terlihat di jalanan ada orang berusia tua namun tetap menjalani kehidupan normal di area publik? 

SERBA DILARANG 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun