Sang lelaki sedang merenung di beranda.Â
Ia merenung soal hidup yang dijalaninya dan juga manusia pada umumnya.Â
Ia lalu sampai pada kesimpulan bahwa hidup memang sebuah pilihan adanya.Â
Ada orang merdeka yang justru memilih dipenjara. Â Bukan karena memperjuangkan kebenaran tapi karena kepentingan pribadinya secara tak pada relnya.Â
Ada yang sudah bahagia dengan pasangannya justru meninggalkannya. Memilih berselingkuh dengan akhir yang pasti tak bahagia.Â
Ada yang sudah hidup di negeri yang dikaruniai alam yang Indah dan kaya Raya. Tetapi memilih merusaknya hingga banyak orang sengsara karenanya.Â
Sungguh, menurut sang lelaki, manusia diciptakan merdeka. Tinggal dia yang menentukan pilihan langkahnya. Apakah akan menuju surga ataukah neraka.Â