kata, kalimat, dan yang paling luas bahasa tetaplah sangat terbatas dalam mengungkap perasaan khususnya cinta. Cinta memang perlu diungkap dengan kata, kalimat, dan bahasa tetapi dari pengalamannya sering tak cukup mewadahinya.
Sang wanita akhirnya menyadari bahwaBarangkali sama dengan puisi yang menunjukkan ekspresi tetapi tanpa cukup kata. Puisi Stardji Colzoum Bachri misalnya sering hanya merupakan komposisi huruf dan bunyi, tetapi bisa hidup dan mengekspresikan sesuatu ketika dibaca penyairnya.
Sang wanita yang setia mendampingi lelaki kekasihnya berdasar pengalaminya juga mengalami hal yang sama. Sang lelaki tak banyak mengucapkan kata dan kalimat dalam bahasa yang indah. Tetapi sang wanita merasa dengan ekpresi lainnya sang lelakki begitu mencintainya. Entah itu dengan menggandeng tangannya, entah dengan pandangannya yang teduh. Tetapi yang lebih meyakinkan adalah dengan tindakan dan pengurbanannya yang nyata.
Di dunia yang mengalami inflasi kata, tindakan dan ekspresi kadang lebih bermakna.